Halaman

Senin, 30 April 2012

janji Allah

Bismillahirrahmanirrahiim

Yang mengerdilkan kita bukanlah karena ketidakmampuan kita menghadapi ujian dari Allah SWT.
Bagaimana mungkin?
Allah memberi cobaan diluar batas kesanggupan kita?

Yang membuat kita kecil adalah karena kita ragu dan takut sebelum berjalan ke depan. We will never know before trying.

Kita belajar bersama untuk mengaktualisasikan diri kita untuk hal yang tidak kita suka, untuk hal yang menjadikan kita sulit.

Karena Allah telah berjanji setelah kesulitan akan ada kemudahan.

Senyum dulu yah sob..

BILA DI MABUK CINTA

Bila Hati Dimabuk Cinta

Penyakit yang satu ini banyak menghinggapi kawula muda, sedikit sekali yang selamat dan dampaknya pun begitu hebat..bagaimana solusinya…?

Walaupun efek yang ditimbulkan penyakit al-‘isyq (mabuk cinta) sangat hebat dan sulit melepaskan diri dari jeratannya, namun bukanlah suatu hal yang mustahil apabila penderitanya bisa sembuh dan selamat dari penyakit ini. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya obat itu mujarab bagi orang yang menerimanya. Adapun orang yang yang mencampuradukkannya niscaya obat itu tidak berguna baginya. “ Maka orang yang benar-benar ingin sembuh, dia harus berupaya berobat. Namun jika tidak, niscaya penyakit akan tetap bercokol bahkan bisa jadi bertambah parah.

Berikut ini beberapa terapi yang dapat menyembuhkan dari mabuk asmara:

Ikhlas kepada Allah
Jika seseorang yang terkena penyakit al-‘isyq benar-benar ikhlas dan menghadapkan wajahnya kepada Allah dengan tulus, niscaya Allah akan menolongnya dengan cara yang tiada pernah terlintas di hatinya. Dia akan menyingkirkan segala penghalang menuju jalan taubat.

Berdo’a
Merendahkan diri kepada Allah, secara tulus menyerahkan diri kepada-Nya, ikhlas, dan memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan agar disembuhkan dari penyakit.

Menahan pandangan
Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat dan keinginannya.

Banyak berpikir dan berdzikir
Hendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir bahwa perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat. Hendaklah dia berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.

Menjauh dari orang yang dicintainya
Sebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan waktu, seluruh masalah akan menjadi mudah.

Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat
Sebab, mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Tetapi ketika ia sibuk dengan hal-hal lain maka cintanya akan memudar, rindunya akan hilang dan akhirnya ia dapat melupakannya.

Menikah
Sebab pernikahan itu mencukupi segalanya, penuh berkah dan menjadi solusi. Jika orang yang dicintainya adalah wanita yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikahinya. Jika sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Allah untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab tertentu, maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Allah agar diberi jalan keluar.

Menengok orang sakit, mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati, berpikir tentang kematian dan kehidupan setelahnya.

Senantiasa menghadiri majelis ilmu, duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-kisah orang shalih.

Memangkas habis ambisi dengan membuang rasa putus asa disertai dengan keinginan keras untuk dapat menundukkan hawa nafsu.

Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna, menjaga kewajiban-kewajiban sholat, baik berupa kekhusyukan dan kesempurnaannya secara lahir dan bathin.

Menjaga kharisma agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina, tidak jatuh dalam perbuatan yang tercela dan segala bentuk yang dapat menghalangi keutamaan. Orang-orang yang memiliki harga diri tidak pernah mau terikat menjadi budak sesuatu. Lihat saja, betapa hawa nafsu menyebabkan orang-orang mulia menjadi hina.

Menjaga kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya
Hal ini akan membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan harga dirinya ataupun yang akan menjatuhkan martabatnya.

Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Dan orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya. Sebab hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil. Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita. “

Memikirkan akan ditinggal pergi orang yang dicintainya, baik ditinggal mati atau ditinggal pergi tanpa keinginannya atau ditinggal karena sudah bosan.

Memikirkan akibat perbuatannya
Orang yang berakal adalah orang yang dapat menimbang apakah cintanya itu akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.

Hendaknya orang yang ditimpa ujian seperti ini mengetahui bahwa ujian hidup merupakan sebab munculnya nilai keutamaan seseorang. Jika dia bersabar maka akan tampaklah keutamaannya, sempurnalah kemuliaannya dan derajatnya akan meningkat kepada level yang lebih tinggi.

Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput disebabkan menyibukkan diri dengan cinta seperti ini. Orang-orang yang mulia lebih mengutamakan santapan akalnya, walaupun tabi’atnya berusaha menggiringnya kepada syahwat jasmani.

Melihat kondisi para pemabuk cinta
Bagaimana derita yang mereka tanggung. Bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala urusan dunia dan akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan hidup untuk cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan luhur dan keinginan yang kuat.

Demikanlah di antaranya obat-obat yang dapat menangkal dan menyembuhkan penyakit mabuk asmara. Seperti yang telah disebutkan di atas, semua obat ini tidak akan manjur bila yang melakukannya tidak berusaha dengan sungguh-sungguh ingin sembuh dari penyakitnya. Kita bermohon kepada Allah agar menjauhkan kita dari jalan-jalan kehancuran dan membimbing kita kepada kebaikan dunia dan akhirat.

Wallahu a’lam

*Diringkas dari kitab Al-‘isyq, Bila Hati Dimabuk Cinta karya Muhammad Ibrahim Al-Hamd, penerbit Pustaka At Tibyan Solo

Sabtu, 14 April 2012

"~Bahagia Duluan atau Manembah Duluan~"

Kemarin baru ngobrol-ngobrol santai dengan rekan-rekan satu aliran.
Banyak topik yang dibahas, salah satunya adalah mana yang perlu diprioritaskan dalam hidup ini, bahagia duluan atau manembah
duluan.

Bahagia ini dalam artian kaya atau hampir sebagian besar apa yang diharapkan dalam hidup ini sudah
terpenuhi.
Seperti misalnya rumah, mobil, istri yang setia dan anak-anak yang sholeh dan
sebagainya.

Kalau manembah, yang dimaksudkan adalah dalam pengertian mendekatkan
diri kepada Allah, mempertinggi taqwa dan
meningkatkan kearifan sosial.

Mas Karjo, yang masuk kelompok Islam liberal, mengawali dengan berkata, “Kalau menurut saya manusia itu harus kaya dulu.
Harus bahagia dulu. Gimana mau manembah kalau masih mikir biaya
perawatan rumah tangga, biaya sekolah anak-anak, biaya mengelola ego dan biaya entertainment.
Pikiran harus tenang, baru dilanjutkan dengan meditasi dan kontemplasi. Omong
kosong kalau ada yang bilang harus manembah dulu. Itu hanya kembang
lambe, padahal dalam hatinya sih mengiyakan pendapat saya.”

Mas Sapto, yang dari tadi mulutnya komat-kamit, entah lagi makan permen atau lagi
wiridan, lalu menyahut,

“Boleh ngga saya
kasih komentar sekarang?”.
“Silahkan”, sahut saya.

Mas Sapto kemudian melanjutkan,
“Sebetulnya yang omong kosong itu ya yang bilang bahwa hidup ini harus diisi
dengan kebahagiaan dulu.
Kita dilahirkan ke dunia ini kan untuk mengabdi kepada Allah. Secara kodrat manusiawi, kita ini memang harus manembah. Itu sudah takdir manusia sejak dari lahir.
Kitab suci juga sudah mengatakan bahwa carilah hal-hal yang berbau surgawi, dan setelah itu hal-hal yang berbau duniawi akan muncul sebagai bonus.
Kalau kita mencari kebahagiaan dulu,
diragukan bahwa manusia tersebut masih ingat Tuhannya ketika sudah bahagia.
Oleh karena itu,
carilah hal-hal yang bertujuan untuk akhirat, dan setelah itu carilah hal-hal keduniaan tetapi jangan terlalu mencintai hal duniawi
tersebut”.

Mas Karjo, yang merasa argumennya dipatahkan, langsung menjawab,
“Sik…sik… referensinya apa mas Sapto bahwa
secara kodrat manusia itu harus manembah?
Pasti dari Al-Qur’an kan?
Sayapun juga menggunakan referensi
yang sama. Tapi saya menggunakan
pemahaman yang berbeda.
Menurut saya, terlalu naif kalau mengatakan Tuhan menciptakan manusia hanya untuk manembah. Untuk apa Tuhan menciptakan
alam semesta yang sedemikian luasnya, lalu
ada sekumpulan manusia yang jumlahnya hanya sebesar tetesan air di laut, dan kemudian manusia ini disuruh manembah.
Apa artinya penyembahan yang sangat kecil itu.
Dalam hal ini, sampeyan tampaknya mengikuti pemahaman deisme, yang
menyatakan bahwa alam beserta seluruh isinya ini diciptakan oleh Tuhan, dan
setelah itu Tuhan hanya mengawasi, atau
sedikit campur tangan jika ada hal-hal yang ngga beres.
Kalau saya, lebih mengikuti pemahaman pantheisme yang menyatakan bahwa Tuhan itu adalah semuanya dan semuanya adalah Tuhan.
Berdasarkan konsep saya itu, ngga ada cerita bahwa manusia itu diciptakan hanya
untuk manembah. Bahwa manusia itu juga perlu “manembah”, dalam tanda kutip, artinya manusia itu harus berbuat kebaikan dalam rangka membuat dunia ini menjadi aman, damai dan tenteram. Tentu
ini yang diharapkan oleh Tuhan. Nah gimana kita bisa berbuat kebaikan kalau
sehari-hari sudah disibukkan dengan urusan pribadi yang ngga ada habis-habisnya. Sedangkan sebagian besar
urusan pribadi ini selalu berkaitan dengan
pencarian kebahagiaan.
Oleh karena itu,
menurut saya kebahagian harus didulukan sebelum manembah.

Mas Sapto kemudian menjawab,
“Argumen sampeyan bener mas. Tapi gimana kalau sebelum sampeyan
mencapai kebahagiaan yang diidamkan, terus keburu mati?
Lha kan jadinya rugi dobel-dobel, bahagia belum, manembah belum tapi udah keburu mati.”

“Hehe… bener juga logika sampeyan mas”,
jawab Mas Karjo,
“Tapi kalau saya ngikutin pemahaman sampeyan, saya ngga bisa maju seperti
orang-orang Barat itu. Kemajuan dalam bidang sains dan teknologi maksud saya, bukan kemajuan dalam industri pornografi.
Ekstrimnya, walaupun sedang menderita,
yang penting manembah dulu, cari kebahagiaan
belakangan saja. Saya yakin
manembah dengan cara ini tidak akan bisa khusyu. Hanya sekedar syarat saja. Jadi hasil akhirnya ya sama saja mas, bahagia
belum, manembah asal-asalan, dan akhirnya bisa keburu mati juga.”

Saya kemudian menengahi mereka dengan mengatakan,
“Ya sudah mas Karjo dan Mas Sapto, kita gunakan
pemahaman masingmasing, lalu kita jalankan saja. Nanti kita lihat mana yang hasilnya lebih baik.
Percuma kita debat masalah pemahaman yang ngga ada habisnya. Wong semua itu akhirnya ya mbalik ke persepsi dan imajinasi
masing-masing.
Ngga ada yang benar ngga ada yang salah. Buktikan sendiri, dan akhirnya
kita akan mendapatkan manfaat yang terbesar dari pengalaman.”

SOLUSI BAGI SAHABAT YANG SUSAH SANGAT LEPAS DARI PACARAN

BANYAK alasan untuk memutuskan sang pacar.
Tapi di antara berjuta alasan yang ada, takut dosa
adalah alasan paling keren dan bertanggung jawab
dibandingkan yang lain. Kamu jadi males pacaran
karena sudah nyadar bahwa pacaran hanya
sebuah upaya untuk dekat-dekat dengan zina. Dan
kamu juga telah tahu bahwa zina adalah sebuah
jalan yang buruk untuk ditempuh.
Bagi cowok, kamu sudah paham bahwa pacaran
itu hanya sebuah cara untuk melecehkan cewek.
Kamu ingin menempuh cara baru dalam
menghormati cewek yaitu dengan jalan menikah
saja. Nah, karena masih usia sekolah pake seragam
putih abu-abu (SMA) atau bahkan putih biru (SMP)
maka niat itu ditunda dulu sementara waktu.
Caranya adalah memutuskan sang pacar dengan
baik-baik dan mengajaknya untuk sama-sama
belajar dan mengamalkan Islam dengan baik dan
benar.
Masalahnya, memutuskan pacar tak mudah seperti
membalik telapak tangan. Kamu sudah terlanjur
sayang padanya. Kamu tak ingin menyakiti
hatinya. Tapi di satu pihak, kamu tak mungkin
melanjutkan hubungan tanpa status tersebut.
Apalagi cowok biasanya paling gak tahan kalo
melihat cewek nangis, terlebih ini cewek yang
sangat disayanginya. Trus, gimana donk?
...memutuskan pacar tak mudah seperti membalik
telapak tangan. Kamu sudah terlanjur sayang
padanya. Kamu tak ingin menyakiti hatinya... Ada
beberapa cara yang bisa kamu tempuh. Pertama,
kamu berusaha menemuinya langsung tapi
dengan syarat tak boleh khalwat alias berdua-
duaan tanpa non mahrom. Suruh si dia bawa
teman ceweknya. Dengan bertemu langsung,
kamu bisa menjelaskan alasanmu ingin putus.
Semuanya karena Allah semata, bukan karena ada
pihak ketiga atau cewek lain di hatimu. Kalo kamu
merasa berat bertemu dengannya karena khawatir
dia histeris atau nangis, ada cara kedua yaitu
menulis surat. Karena teknologi sudah canggih,
boleh tuh pake email atau surat elektronik. Tapi
jangan pake sms ya karena namanya aja Short
Messaging System alias pesan pendek, kamu jadi
gak leluasa menjelaskan alasanmu ke dia.
Bagaimana kalau setelah mengetahui
keputusanmu, si mantan tak terima? Mungkin saja
dia bakal nangis mendatangi kamu karena tak ingin
diputusin. Bisa juga dia marah-marah dan
memakimu di depan umum. Atau bahkan
kemungkinan terburuk dia bisa jadi jatuh sakit
karena tidak ingin kamu putusin.
Kalem Bro, semua itu merupakan ujian bagi
keimananmu saat ini. Dengan semua reaksi sang
mantan di atas, Allah ingin melihat sejauh mana
keteguhan imanmu untuk taat pada-Nya.
Keteguhan disini bukan berarti bertindak kasar loh.
Kamu tetap harus baik dan lembut sama cewek.
Baik dan lembut itu tak menghalangi kamu untuk
bersikap tegas pada pendirianmu bahwa pacaran
kalian tak bisa dilanjutkan lagi. Nasehati dia dan
pahamkan bahwa Islam tak mengenal pacaran
sebelum nikah. Bila memang berjodoh, satu ketika
nanti kalian berdua pasti akan dipertemukan lagi
oleh Allah pada kondisi yang diridhoi-Nya yaitu
dalam ikatan pernikahan.
Jangan lupa, bawa serta dalam doamu bahwa
Allah akan melunakkan hatinya agar bisa menerima
keputusanmu itu. Bukan itu saja, doakan juga ia
segera sadar dan tidak akan mengulangi aktifitas
pacaran lagi. Kamu bisa mencoba menghubungi
aktifis rohis (kerohanian Islam) yang akhwat
(cewek maksudnya) n iKhwan (cowok
maksudnya) agar mendekati sang mantan supaya
ia juga mau mengaji Islam dan paham hukum-
hukum Allah yang lain.
...bawa serta dalam doamu bahwa Allah akan
melunakkan hatinya agar bisa menerima
keputusanmu itu. Bukan itu saja, doakan juga ia
segera sadar dan tidak akan mengulangi aktifitas
pacaran lagi...
Nah, sekarang kamu gak takut lagi kan sang pacar
akan sakit hati ketika kamu putusin? Kalo berbagai
cara di atas sudah kamu tempuh dan si mantan
tetap keukeuh sakit hati dan tak menerima
keputusanmu, maka serahkan semua pada Allah.
Cewek/cowok seperti itu benar-benar tak pantas
untukmu. Diajak untuk takut dosa malah nantang.
Diajak tobat malah kumat jahatnya. Inilah momen
untuk kamu ketahui bahwa ternyata cewek yang
pernah kamu pacari adalah orang yang keras
hatinya dan susah diajak kepada kebenaran. Maka,
biarkan saja.
Yakinlah bahwa Allah akan memberimu ganti
dengan seseorang yang jauh lebih baik darinya,
kelak bila kamu sudah siap untuk berumah tangga.
Untuk saat ini, fokus dulu pada belajar dan
berprestasi setinggi-tingginya ya. Jangan khawatir
soal jodoh karena sejak mula ruhmu ditiupkan
dalam rahim ibu, pasangan jiwa itu sudah ada
untukmu. Tinggal kamunya saja mau
menjemputnya dalam kondisi haram atau halal. It’s
up to you, Bro/sist. Muslim cerdas pastilah
memilih yang halal yaitu tanpa pacaran sebelum
nikah. Keren kan? Siip dah! ^_^
SEMOGA BERMAMFAAT

BERTERIMA KASIH

BERTERIMA KASIH

Ada seorang remaja putri 13 tahun bertanya kepada kakaknya

“Kak mengapa kita harus berterima kasih kalau ada orang yang memberikan sesuatu ke kita?”,

Jawab kakaknya : “Sudah seharusnya adikku, karena itu berarti kita menghargai atas kebaikan yang sudah kita terima”.

“Haruskah kita berterima kasih atas setiap perbuatan baik orang lain kita?”Tanya remaja putri itu lagi.

“Ya sudah pasti, sudah sewajarnya dan sepantasnya kita lakukan itu karena dengan berterima kasih artinya tidak hanya kita membuat orang tersebut senang tetapi juga merasa apa yang diberikan diterima dengan baik oleh kita”, jawab kakaknya.

“Tetapi mengapa banyak orang juga lupa berterima kasih kalau kita berbuat baik kepada mereka?”Tanya remaja putri itu lagi.

Sambil tersenyum kakaknya menjawab: “Memang ada bahkan mungkin banyak orang lupa mengucapkan terima kasih karena mungkin mereka terlalu sibuk, menganggap tidak terlalu perlu, lupa, cuek dan lain-lain, tapi yang terpenting adalah kita tidak harus mengikuti sifat mereka, bahkan kita sendiri yang harus menjadi contoh dengan menerapkan kebiasaan baik kita”.

Kakak tersebut melanjutkan ceritanya:

“Ädikku yang manis, berterima kasih itu bukan hanya terhadap orang lain yang sudah berbuat baik ke kita, tetapi yang paling penting dan terutama adalah kepada TUHAN. Karena dengan kita masih bisa saling bertukar pikiran, bisa bercerita, bisa tersenyum, bisa menangis, bisa tertawa, bisa bernafas itu semua karena karunia dan kebaikan TUHAN semata-mata. Terlalu banyak kalau mau dijabarkan semua kebaikan dari TUHAN dan kita tidak akan pernah mampu menuliskannya dalam buku setebal apapun karena akal, pikiran dan kemampuan kita yang terbatas sebagai makhluk ciptaanNYA.

Bahkan ada 1 hal dimana kita merasa “jatuh” atau sedih dan sedang mengalami masalah besar/ kecil, disebutkan mengapa kita harus berterima kasih kepada TUHAN? Itu karena dengan mengalami hal-hal itu sebenarnya TUHAN ingin mengajarkan kita agar kita selalu mengandalkan DIA, bergantung padaNYA, lebih dekat kepadaNYA, karena dari masalah yang timbul akan membuat kita semakin dewasa dan matang dalam menghadapi masalah yang akan datang bahkan mungkin lebih berat.

Intinya berterima kasih itu tidak hanya untuk hal-hal baik yang kita terima dalam hidup, tetapi hal-hal yang mungkin menurut kita kurang baik/ buruk yang terjadi sekalipun. Kelihatannya sangat tidak mungkin dan sangat sulit untuk berterima kasih atas sesuatu yang buruk terjadi dalam hidup kita, tetapi kita harus percaya dan terus berdoa karena TUHAN pasti punya rencana yang TERBAIK yang sudah disiapkan untuk kita semua”.

Si remaja putri tersebut menatap kakaknya sambil berkata: “kak sepertinya aku mulai paham biarpun belum sepenuhnya mengerti apa yang kakak ucapkan tadi”. Tetapi aku akan belajar dan terus mengingat kata-kata kakak tadi, terima kasih ya kak sudah berbagi pengalaman dengan cerita tadi”.

“Sama-sama adikku, tidak mengapa kalau kamu belum mengerti sepenuhnya, saat kamu beranjak dewasa kelak kamu akan lebih paham, dan yang terpenting adalah jangan lupa berterima kasih atas setiap peristiwa yang terjadi setiap hari dalam hidup kita karena semuanya itu sudah menjadi rancangan yang TERINDAH dari TUHAN buat kita masing-masing”

KESABARAN

hem tiap ujian yang datang itu akan membuat kita jadi pribaadi yang lebih dewasa
sekarang itu baik dan buruk begitu tipis bedanya.
hanya hati yang lembut yang bisa bersabar hingga akhirnya solusi itu datangsendiri
hati yang lembut adalah hati yang sibuk dengan mempertanyakan
apa yang salah dari diri sendiri bukan sibuk mencari kesalahan orang lain
hati yang lembut hati yang selalu rindu untuk berbuat baik dan membagi kebaikan itu
wahai shabat ku yang berhati lembut ingatlah ALLAH SWT,selalu menjagamu
tak ada masalah yang berat karena ada ALLAH  yang Maha meringankan:)

KARENANYA

cinta karenaNya, kasih karenaNya, nikah karenaNya, benci karenaNya, jalan kara\enaNya, nafas karenaNya, senyum karenaNya, cakap karnaNya, belajar krenaNya, baca karenNya, lihat krnaNya, dengar keranaNya, cari keranaNya.. ^_^

Jom kita cuba capai perkara ini secara keseluruhan.. sebab....
Allah telah berfirman:
"Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaKu."
{Az-Zariyat :56}