Bismillahirrahmanirrahiim
Yang mengerdilkan kita bukanlah karena ketidakmampuan kita menghadapi ujian dari Allah SWT.
Bagaimana mungkin?
Allah memberi cobaan diluar batas kesanggupan kita?
Yang membuat kita kecil adalah karena kita ragu dan takut sebelum berjalan ke depan. We will never know before trying.
Kita belajar bersama untuk mengaktualisasikan diri kita untuk hal yang tidak kita suka, untuk hal yang menjadikan kita sulit.
Karena Allah telah berjanji setelah kesulitan akan ada kemudahan.
Senyum dulu yah sob..
Senin, 30 April 2012
BILA DI MABUK CINTA
Bila Hati Dimabuk Cinta
Penyakit yang satu ini banyak menghinggapi kawula muda, sedikit sekali
yang selamat dan dampaknya pun begitu hebat..bagaimana solusinya…?
Walaupun efek yang ditimbulkan penyakit al-‘isyq (mabuk cinta) sangat
hebat dan sulit melepaskan diri dari jeratannya, namun bukanlah suatu
hal yang mustahil apabila penderitanya bisa sembuh dan selamat dari
penyakit ini. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya obat itu
mujarab bagi orang yang menerimanya. Adapun orang yang yang
mencampuradukkannya niscaya obat itu tidak berguna baginya. “ Maka orang
yang benar-benar ingin sembuh, dia harus berupaya berobat. Namun jika
tidak, niscaya penyakit akan tetap bercokol bahkan bisa jadi bertambah
parah.
Berikut ini beberapa terapi yang dapat menyembuhkan dari mabuk asmara:
Ikhlas kepada Allah
Jika seseorang yang terkena penyakit al-‘isyq benar-benar ikhlas dan
menghadapkan wajahnya kepada Allah dengan tulus, niscaya Allah akan
menolongnya dengan cara yang tiada pernah terlintas di hatinya. Dia akan
menyingkirkan segala penghalang menuju jalan taubat.
Berdo’a
Merendahkan diri kepada Allah, secara tulus menyerahkan diri
kepada-Nya, ikhlas, dan memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan agar
disembuhkan dari penyakit.
Menahan pandangan
Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat dan keinginannya.
Banyak berpikir dan berdzikir
Hendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa seluruh perbuatannya akan
dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir bahwa perbincangan
dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat. Hendaklah dia
berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.
Menjauh dari orang yang dicintainya
Sebab memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang
dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan
beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan waktu, seluruh
masalah akan menjadi mudah.
Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat
Sebab, mabuk cinta adalah karena kesibukan hati yang kosong. Hatinya
akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya. Tetapi ketika ia sibuk dengan
hal-hal lain maka cintanya akan memudar, rindunya akan hilang dan
akhirnya ia dapat melupakannya.
Menikah
Sebab pernikahan
itu mencukupi segalanya, penuh berkah dan menjadi solusi. Jika orang
yang dicintainya adalah wanita yang mungkin dinikahinya maka hendaklah
ia menikahinya. Jika sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Allah
untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab
tertentu, maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Allah agar
diberi jalan keluar.
Menengok orang sakit, mengiringi jenazah,
menziarahi kubur, melihat orang mati, berpikir tentang kematian dan
kehidupan setelahnya.
Senantiasa menghadiri majelis ilmu, duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-kisah orang shalih.
Memangkas habis ambisi dengan membuang rasa putus asa disertai dengan keinginan keras untuk dapat menundukkan hawa nafsu.
Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna, menjaga
kewajiban-kewajiban sholat, baik berupa kekhusyukan dan kesempurnaannya
secara lahir dan bathin.
Menjaga kharisma agar tidak jatuh
kepada kedudukan yang hina dina, tidak jatuh dalam perbuatan yang
tercela dan segala bentuk yang dapat menghalangi keutamaan. Orang-orang
yang memiliki harga diri tidak pernah mau terikat menjadi budak sesuatu.
Lihat saja, betapa hawa nafsu menyebabkan orang-orang mulia menjadi
hina.
Menjaga kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya
Hal ini akan membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan harga dirinya ataupun yang akan menjatuhkan martabatnya.
Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya
Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Sesungguhnya manusia penuh dengan
najis dan kotoran. Dan orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam
keadaan sempurna. Karena cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya.
Sebab hakikat segala sesuatu dapat disingkap dengan timbangan yang adil.
Sementara yang menjadi penguasa atas dirinya adalah hawa nafsu yang
zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga akhirnya orang yang
dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita. “
Memikirkan akan ditinggal pergi orang yang dicintainya, baik ditinggal
mati atau ditinggal pergi tanpa keinginannya atau ditinggal karena sudah
bosan.
Memikirkan akibat perbuatannya
Orang yang berakal adalah orang yang dapat menimbang apakah cintanya itu akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.
Hendaknya orang yang ditimpa ujian seperti ini mengetahui bahwa ujian
hidup merupakan sebab munculnya nilai keutamaan seseorang. Jika dia
bersabar maka akan tampaklah keutamaannya, sempurnalah kemuliaannya dan
derajatnya akan meningkat kepada level yang lebih tinggi.
Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput
disebabkan menyibukkan diri dengan cinta seperti ini. Orang-orang yang
mulia lebih mengutamakan santapan akalnya, walaupun tabi’atnya berusaha
menggiringnya kepada syahwat jasmani.
Melihat kondisi para pemabuk cinta
Bagaimana derita yang mereka tanggung. Bagaimana hidup mereka yang
dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala urusan dunia dan
akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan hidup untuk
cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan
luhur dan keinginan yang kuat.
Demikanlah di antaranya
obat-obat yang dapat menangkal dan menyembuhkan penyakit mabuk asmara.
Seperti yang telah disebutkan di atas, semua obat ini tidak akan manjur
bila yang melakukannya tidak berusaha dengan sungguh-sungguh ingin
sembuh dari penyakitnya. Kita bermohon kepada Allah agar menjauhkan kita
dari jalan-jalan kehancuran dan membimbing kita kepada kebaikan dunia
dan akhirat.
Wallahu a’lam
*Diringkas dari kitab Al-‘isyq, Bila Hati Dimabuk Cinta karya Muhammad Ibrahim Al-Hamd, penerbit Pustaka At Tibyan Solo
Sabtu, 14 April 2012
"~Bahagia Duluan atau Manembah Duluan~"
Kemarin baru ngobrol-ngobrol santai dengan rekan-rekan satu aliran.
Banyak topik yang dibahas, salah satunya adalah mana yang perlu diprioritaskan dalam hidup ini, bahagia duluan atau manembah
duluan.
Bahagia ini dalam artian kaya atau hampir sebagian besar apa yang diharapkan dalam hidup ini sudah
terpenuhi.
Seperti misalnya rumah, mobil, istri yang setia dan anak-anak yang sholeh dan
sebagainya.
Kalau manembah, yang dimaksudkan adalah dalam pengertian mendekatkan
diri kepada Allah, mempertinggi taqwa dan
meningkatkan kearifan sosial.
Mas Karjo, yang masuk kelompok Islam liberal, mengawali dengan berkata, “Kalau menurut saya manusia itu harus kaya dulu.
Harus bahagia dulu. Gimana mau manembah kalau masih mikir biaya
perawatan rumah tangga, biaya sekolah anak-anak, biaya mengelola ego dan biaya entertainment.
Pikiran harus tenang, baru dilanjutkan dengan meditasi dan kontemplasi. Omong
kosong kalau ada yang bilang harus manembah dulu. Itu hanya kembang
lambe, padahal dalam hatinya sih mengiyakan pendapat saya.”
Mas Sapto, yang dari tadi mulutnya komat-kamit, entah lagi makan permen atau lagi
wiridan, lalu menyahut,
“Boleh ngga saya
kasih komentar sekarang?”.
“Silahkan”, sahut saya.
Mas Sapto kemudian melanjutkan,
“Sebetulnya yang omong kosong itu ya yang bilang bahwa hidup ini harus diisi
dengan kebahagiaan dulu.
Kita dilahirkan ke dunia ini kan untuk mengabdi kepada Allah. Secara
kodrat manusiawi, kita ini memang harus manembah. Itu sudah takdir
manusia sejak dari lahir.
Kitab suci juga sudah mengatakan bahwa
carilah hal-hal yang berbau surgawi, dan setelah itu hal-hal yang berbau
duniawi akan muncul sebagai bonus.
Kalau kita mencari kebahagiaan dulu,
diragukan bahwa manusia tersebut masih ingat Tuhannya ketika sudah bahagia.
Oleh karena itu,
carilah hal-hal yang bertujuan untuk akhirat, dan setelah itu carilah
hal-hal keduniaan tetapi jangan terlalu mencintai hal duniawi
tersebut”.
Mas Karjo, yang merasa argumennya dipatahkan, langsung menjawab,
“Sik…sik… referensinya apa mas Sapto bahwa
secara kodrat manusia itu harus manembah?
Pasti dari Al-Qur’an kan?
Sayapun juga menggunakan referensi
yang sama. Tapi saya menggunakan
pemahaman yang berbeda.
Menurut saya, terlalu naif kalau mengatakan Tuhan menciptakan manusia hanya untuk manembah. Untuk apa Tuhan menciptakan
alam semesta yang sedemikian luasnya, lalu
ada sekumpulan manusia yang jumlahnya hanya sebesar tetesan air di laut, dan kemudian manusia ini disuruh manembah.
Apa artinya penyembahan yang sangat kecil itu.
Dalam hal ini, sampeyan tampaknya mengikuti pemahaman deisme, yang
menyatakan bahwa alam beserta seluruh isinya ini diciptakan oleh Tuhan, dan
setelah itu Tuhan hanya mengawasi, atau
sedikit campur tangan jika ada hal-hal yang ngga beres.
Kalau saya, lebih mengikuti pemahaman pantheisme yang menyatakan bahwa Tuhan itu adalah semuanya dan semuanya adalah Tuhan.
Berdasarkan konsep saya itu, ngga ada cerita bahwa manusia itu diciptakan hanya
untuk manembah. Bahwa manusia itu juga perlu “manembah”, dalam tanda
kutip, artinya manusia itu harus berbuat kebaikan dalam rangka membuat
dunia ini menjadi aman, damai dan tenteram. Tentu
ini yang diharapkan oleh Tuhan. Nah gimana kita bisa berbuat kebaikan kalau
sehari-hari sudah disibukkan dengan urusan pribadi yang ngga ada habis-habisnya. Sedangkan sebagian besar
urusan pribadi ini selalu berkaitan dengan
pencarian kebahagiaan.
Oleh karena itu,
menurut saya kebahagian harus didulukan sebelum manembah.
Mas Sapto kemudian menjawab,
“Argumen sampeyan bener mas. Tapi gimana kalau sebelum sampeyan
mencapai kebahagiaan yang diidamkan, terus keburu mati?
Lha kan jadinya rugi dobel-dobel, bahagia belum, manembah belum tapi udah keburu mati.”
“Hehe… bener juga logika sampeyan mas”,
jawab Mas Karjo,
“Tapi kalau saya ngikutin pemahaman sampeyan, saya ngga bisa maju seperti
orang-orang Barat itu. Kemajuan dalam bidang sains dan teknologi maksud saya, bukan kemajuan dalam industri pornografi.
Ekstrimnya, walaupun sedang menderita,
yang penting manembah dulu, cari kebahagiaan
belakangan saja. Saya yakin
manembah dengan cara ini tidak akan bisa khusyu. Hanya sekedar syarat saja. Jadi hasil akhirnya ya sama saja mas, bahagia
belum, manembah asal-asalan, dan akhirnya bisa keburu mati juga.”
Saya kemudian menengahi mereka dengan mengatakan,
“Ya sudah mas Karjo dan Mas Sapto, kita gunakan
pemahaman masingmasing, lalu kita jalankan saja. Nanti kita lihat mana yang hasilnya lebih baik.
Percuma kita debat masalah pemahaman yang ngga ada habisnya. Wong semua itu akhirnya ya mbalik ke persepsi dan imajinasi
masing-masing.
Ngga ada yang benar ngga ada yang salah. Buktikan sendiri, dan akhirnya
kita akan mendapatkan manfaat yang terbesar dari pengalaman.”
SOLUSI BAGI SAHABAT YANG SUSAH SANGAT LEPAS DARI PACARAN
BANYAK alasan untuk memutuskan sang pacar.
Tapi di antara berjuta alasan yang ada, takut dosa
adalah alasan paling keren dan bertanggung jawab
dibandingkan yang lain. Kamu jadi males pacaran
karena sudah nyadar bahwa pacaran hanya
sebuah upaya untuk dekat-dekat dengan zina. Dan
kamu juga telah tahu bahwa zina adalah sebuah
jalan yang buruk untuk ditempuh.
Bagi cowok, kamu sudah paham bahwa pacaran
itu hanya sebuah cara untuk melecehkan cewek.
Kamu ingin menempuh cara baru dalam
menghormati cewek yaitu dengan jalan menikah
saja. Nah, karena masih usia sekolah pake seragam
putih abu-abu (SMA) atau bahkan putih biru (SMP)
maka niat itu ditunda dulu sementara waktu.
Caranya adalah memutuskan sang pacar dengan
baik-baik dan mengajaknya untuk sama-sama
belajar dan mengamalkan Islam dengan baik dan
benar.
Masalahnya, memutuskan pacar tak mudah seperti
membalik telapak tangan. Kamu sudah terlanjur
sayang padanya. Kamu tak ingin menyakiti
hatinya. Tapi di satu pihak, kamu tak mungkin
melanjutkan hubungan tanpa status tersebut.
Apalagi cowok biasanya paling gak tahan kalo
melihat cewek nangis, terlebih ini cewek yang
sangat disayanginya. Trus, gimana donk?
...memutuskan pacar tak mudah seperti membalik
telapak tangan. Kamu sudah terlanjur sayang
padanya. Kamu tak ingin menyakiti hatinya... Ada
beberapa cara yang bisa kamu tempuh. Pertama,
kamu berusaha menemuinya langsung tapi
dengan syarat tak boleh khalwat alias berdua-
duaan tanpa non mahrom. Suruh si dia bawa
teman ceweknya. Dengan bertemu langsung,
kamu bisa menjelaskan alasanmu ingin putus.
Semuanya karena Allah semata, bukan karena ada
pihak ketiga atau cewek lain di hatimu. Kalo kamu
merasa berat bertemu dengannya karena khawatir
dia histeris atau nangis, ada cara kedua yaitu
menulis surat. Karena teknologi sudah canggih,
boleh tuh pake email atau surat elektronik. Tapi
jangan pake sms ya karena namanya aja Short
Messaging System alias pesan pendek, kamu jadi
gak leluasa menjelaskan alasanmu ke dia.
Bagaimana kalau setelah mengetahui
keputusanmu, si mantan tak terima? Mungkin saja
dia bakal nangis mendatangi kamu karena tak ingin
diputusin. Bisa juga dia marah-marah dan
memakimu di depan umum. Atau bahkan
kemungkinan terburuk dia bisa jadi jatuh sakit
karena tidak ingin kamu putusin.
Kalem Bro, semua itu merupakan ujian bagi
keimananmu saat ini. Dengan semua reaksi sang
mantan di atas, Allah ingin melihat sejauh mana
keteguhan imanmu untuk taat pada-Nya.
Keteguhan disini bukan berarti bertindak kasar loh.
Kamu tetap harus baik dan lembut sama cewek.
Baik dan lembut itu tak menghalangi kamu untuk
bersikap tegas pada pendirianmu bahwa pacaran
kalian tak bisa dilanjutkan lagi. Nasehati dia dan
pahamkan bahwa Islam tak mengenal pacaran
sebelum nikah. Bila memang berjodoh, satu ketika
nanti kalian berdua pasti akan dipertemukan lagi
oleh Allah pada kondisi yang diridhoi-Nya yaitu
dalam ikatan pernikahan.
Jangan lupa, bawa serta dalam doamu bahwa
Allah akan melunakkan hatinya agar bisa menerima
keputusanmu itu. Bukan itu saja, doakan juga ia
segera sadar dan tidak akan mengulangi aktifitas
pacaran lagi. Kamu bisa mencoba menghubungi
aktifis rohis (kerohanian Islam) yang akhwat
(cewek maksudnya) n iKhwan (cowok
maksudnya) agar mendekati sang mantan supaya
ia juga mau mengaji Islam dan paham hukum-
hukum Allah yang lain.
...bawa serta dalam doamu bahwa Allah akan
melunakkan hatinya agar bisa menerima
keputusanmu itu. Bukan itu saja, doakan juga ia
segera sadar dan tidak akan mengulangi aktifitas
pacaran lagi...
Nah, sekarang kamu gak takut lagi kan sang pacar
akan sakit hati ketika kamu putusin? Kalo berbagai
cara di atas sudah kamu tempuh dan si mantan
tetap keukeuh sakit hati dan tak menerima
keputusanmu, maka serahkan semua pada Allah.
Cewek/cowok seperti itu benar-benar tak pantas
untukmu. Diajak untuk takut dosa malah nantang.
Diajak tobat malah kumat jahatnya. Inilah momen
untuk kamu ketahui bahwa ternyata cewek yang
pernah kamu pacari adalah orang yang keras
hatinya dan susah diajak kepada kebenaran. Maka,
biarkan saja.
Yakinlah bahwa Allah akan memberimu ganti
dengan seseorang yang jauh lebih baik darinya,
kelak bila kamu sudah siap untuk berumah tangga.
Untuk saat ini, fokus dulu pada belajar dan
berprestasi setinggi-tingginya ya. Jangan khawatir
soal jodoh karena sejak mula ruhmu ditiupkan
dalam rahim ibu, pasangan jiwa itu sudah ada
untukmu. Tinggal kamunya saja mau
menjemputnya dalam kondisi haram atau halal. It’s
up to you, Bro/sist. Muslim cerdas pastilah
memilih yang halal yaitu tanpa pacaran sebelum
nikah. Keren kan? Siip dah! ^_^
SEMOGA BERMAMFAAT
Tapi di antara berjuta alasan yang ada, takut dosa
adalah alasan paling keren dan bertanggung jawab
dibandingkan yang lain. Kamu jadi males pacaran
karena sudah nyadar bahwa pacaran hanya
sebuah upaya untuk dekat-dekat dengan zina. Dan
kamu juga telah tahu bahwa zina adalah sebuah
jalan yang buruk untuk ditempuh.
Bagi cowok, kamu sudah paham bahwa pacaran
itu hanya sebuah cara untuk melecehkan cewek.
Kamu ingin menempuh cara baru dalam
menghormati cewek yaitu dengan jalan menikah
saja. Nah, karena masih usia sekolah pake seragam
putih abu-abu (SMA) atau bahkan putih biru (SMP)
maka niat itu ditunda dulu sementara waktu.
Caranya adalah memutuskan sang pacar dengan
baik-baik dan mengajaknya untuk sama-sama
belajar dan mengamalkan Islam dengan baik dan
benar.
Masalahnya, memutuskan pacar tak mudah seperti
membalik telapak tangan. Kamu sudah terlanjur
sayang padanya. Kamu tak ingin menyakiti
hatinya. Tapi di satu pihak, kamu tak mungkin
melanjutkan hubungan tanpa status tersebut.
Apalagi cowok biasanya paling gak tahan kalo
melihat cewek nangis, terlebih ini cewek yang
sangat disayanginya. Trus, gimana donk?
...memutuskan pacar tak mudah seperti membalik
telapak tangan. Kamu sudah terlanjur sayang
padanya. Kamu tak ingin menyakiti hatinya... Ada
beberapa cara yang bisa kamu tempuh. Pertama,
kamu berusaha menemuinya langsung tapi
dengan syarat tak boleh khalwat alias berdua-
duaan tanpa non mahrom. Suruh si dia bawa
teman ceweknya. Dengan bertemu langsung,
kamu bisa menjelaskan alasanmu ingin putus.
Semuanya karena Allah semata, bukan karena ada
pihak ketiga atau cewek lain di hatimu. Kalo kamu
merasa berat bertemu dengannya karena khawatir
dia histeris atau nangis, ada cara kedua yaitu
menulis surat. Karena teknologi sudah canggih,
boleh tuh pake email atau surat elektronik. Tapi
jangan pake sms ya karena namanya aja Short
Messaging System alias pesan pendek, kamu jadi
gak leluasa menjelaskan alasanmu ke dia.
Bagaimana kalau setelah mengetahui
keputusanmu, si mantan tak terima? Mungkin saja
dia bakal nangis mendatangi kamu karena tak ingin
diputusin. Bisa juga dia marah-marah dan
memakimu di depan umum. Atau bahkan
kemungkinan terburuk dia bisa jadi jatuh sakit
karena tidak ingin kamu putusin.
Kalem Bro, semua itu merupakan ujian bagi
keimananmu saat ini. Dengan semua reaksi sang
mantan di atas, Allah ingin melihat sejauh mana
keteguhan imanmu untuk taat pada-Nya.
Keteguhan disini bukan berarti bertindak kasar loh.
Kamu tetap harus baik dan lembut sama cewek.
Baik dan lembut itu tak menghalangi kamu untuk
bersikap tegas pada pendirianmu bahwa pacaran
kalian tak bisa dilanjutkan lagi. Nasehati dia dan
pahamkan bahwa Islam tak mengenal pacaran
sebelum nikah. Bila memang berjodoh, satu ketika
nanti kalian berdua pasti akan dipertemukan lagi
oleh Allah pada kondisi yang diridhoi-Nya yaitu
dalam ikatan pernikahan.
Jangan lupa, bawa serta dalam doamu bahwa
Allah akan melunakkan hatinya agar bisa menerima
keputusanmu itu. Bukan itu saja, doakan juga ia
segera sadar dan tidak akan mengulangi aktifitas
pacaran lagi. Kamu bisa mencoba menghubungi
aktifis rohis (kerohanian Islam) yang akhwat
(cewek maksudnya) n iKhwan (cowok
maksudnya) agar mendekati sang mantan supaya
ia juga mau mengaji Islam dan paham hukum-
hukum Allah yang lain.
...bawa serta dalam doamu bahwa Allah akan
melunakkan hatinya agar bisa menerima
keputusanmu itu. Bukan itu saja, doakan juga ia
segera sadar dan tidak akan mengulangi aktifitas
pacaran lagi...
Nah, sekarang kamu gak takut lagi kan sang pacar
akan sakit hati ketika kamu putusin? Kalo berbagai
cara di atas sudah kamu tempuh dan si mantan
tetap keukeuh sakit hati dan tak menerima
keputusanmu, maka serahkan semua pada Allah.
Cewek/cowok seperti itu benar-benar tak pantas
untukmu. Diajak untuk takut dosa malah nantang.
Diajak tobat malah kumat jahatnya. Inilah momen
untuk kamu ketahui bahwa ternyata cewek yang
pernah kamu pacari adalah orang yang keras
hatinya dan susah diajak kepada kebenaran. Maka,
biarkan saja.
Yakinlah bahwa Allah akan memberimu ganti
dengan seseorang yang jauh lebih baik darinya,
kelak bila kamu sudah siap untuk berumah tangga.
Untuk saat ini, fokus dulu pada belajar dan
berprestasi setinggi-tingginya ya. Jangan khawatir
soal jodoh karena sejak mula ruhmu ditiupkan
dalam rahim ibu, pasangan jiwa itu sudah ada
untukmu. Tinggal kamunya saja mau
menjemputnya dalam kondisi haram atau halal. It’s
up to you, Bro/sist. Muslim cerdas pastilah
memilih yang halal yaitu tanpa pacaran sebelum
nikah. Keren kan? Siip dah! ^_^
SEMOGA BERMAMFAAT
BERTERIMA KASIH
BERTERIMA KASIH
Ada seorang remaja putri 13 tahun bertanya kepada kakaknya
“Kak mengapa kita harus berterima kasih kalau ada orang yang memberikan sesuatu ke kita?”,
Jawab kakaknya : “Sudah seharusnya adikku, karena itu berarti kita menghargai atas kebaikan yang sudah kita terima”.
“Haruskah kita berterima kasih atas setiap perbuatan baik orang lain kita?”Tanya remaja putri itu lagi.
“Ya sudah pasti, sudah sewajarnya dan sepantasnya kita lakukan itu karena dengan berterima kasih artinya tidak hanya kita membuat orang tersebut senang tetapi juga merasa apa yang diberikan diterima dengan baik oleh kita”, jawab kakaknya.
“Tetapi mengapa banyak orang juga lupa berterima kasih kalau kita berbuat baik kepada mereka?”Tanya remaja putri itu lagi.
Sambil tersenyum kakaknya menjawab: “Memang ada bahkan mungkin banyak orang lupa mengucapkan terima kasih karena mungkin mereka terlalu sibuk, menganggap tidak terlalu perlu, lupa, cuek dan lain-lain, tapi yang terpenting adalah kita tidak harus mengikuti sifat mereka, bahkan kita sendiri yang harus menjadi contoh dengan menerapkan kebiasaan baik kita”.
Kakak tersebut melanjutkan ceritanya:
“Ädikku yang manis, berterima kasih itu bukan hanya terhadap orang lain yang sudah berbuat baik ke kita, tetapi yang paling penting dan terutama adalah kepada TUHAN. Karena dengan kita masih bisa saling bertukar pikiran, bisa bercerita, bisa tersenyum, bisa menangis, bisa tertawa, bisa bernafas itu semua karena karunia dan kebaikan TUHAN semata-mata. Terlalu banyak kalau mau dijabarkan semua kebaikan dari TUHAN dan kita tidak akan pernah mampu menuliskannya dalam buku setebal apapun karena akal, pikiran dan kemampuan kita yang terbatas sebagai makhluk ciptaanNYA.
Bahkan ada 1 hal dimana kita merasa “jatuh” atau sedih dan sedang mengalami masalah besar/ kecil, disebutkan mengapa kita harus berterima kasih kepada TUHAN? Itu karena dengan mengalami hal-hal itu sebenarnya TUHAN ingin mengajarkan kita agar kita selalu mengandalkan DIA, bergantung padaNYA, lebih dekat kepadaNYA, karena dari masalah yang timbul akan membuat kita semakin dewasa dan matang dalam menghadapi masalah yang akan datang bahkan mungkin lebih berat.
Intinya berterima kasih itu tidak hanya untuk hal-hal baik yang kita terima dalam hidup, tetapi hal-hal yang mungkin menurut kita kurang baik/ buruk yang terjadi sekalipun. Kelihatannya sangat tidak mungkin dan sangat sulit untuk berterima kasih atas sesuatu yang buruk terjadi dalam hidup kita, tetapi kita harus percaya dan terus berdoa karena TUHAN pasti punya rencana yang TERBAIK yang sudah disiapkan untuk kita semua”.
Si remaja putri tersebut menatap kakaknya sambil berkata: “kak sepertinya aku mulai paham biarpun belum sepenuhnya mengerti apa yang kakak ucapkan tadi”. Tetapi aku akan belajar dan terus mengingat kata-kata kakak tadi, terima kasih ya kak sudah berbagi pengalaman dengan cerita tadi”.
“Sama-sama adikku, tidak mengapa kalau kamu belum mengerti sepenuhnya, saat kamu beranjak dewasa kelak kamu akan lebih paham, dan yang terpenting adalah jangan lupa berterima kasih atas setiap peristiwa yang terjadi setiap hari dalam hidup kita karena semuanya itu sudah menjadi rancangan yang TERINDAH dari TUHAN buat kita masing-masing”
Ada seorang remaja putri 13 tahun bertanya kepada kakaknya
“Kak mengapa kita harus berterima kasih kalau ada orang yang memberikan sesuatu ke kita?”,
Jawab kakaknya : “Sudah seharusnya adikku, karena itu berarti kita menghargai atas kebaikan yang sudah kita terima”.
“Haruskah kita berterima kasih atas setiap perbuatan baik orang lain kita?”Tanya remaja putri itu lagi.
“Ya sudah pasti, sudah sewajarnya dan sepantasnya kita lakukan itu karena dengan berterima kasih artinya tidak hanya kita membuat orang tersebut senang tetapi juga merasa apa yang diberikan diterima dengan baik oleh kita”, jawab kakaknya.
“Tetapi mengapa banyak orang juga lupa berterima kasih kalau kita berbuat baik kepada mereka?”Tanya remaja putri itu lagi.
Sambil tersenyum kakaknya menjawab: “Memang ada bahkan mungkin banyak orang lupa mengucapkan terima kasih karena mungkin mereka terlalu sibuk, menganggap tidak terlalu perlu, lupa, cuek dan lain-lain, tapi yang terpenting adalah kita tidak harus mengikuti sifat mereka, bahkan kita sendiri yang harus menjadi contoh dengan menerapkan kebiasaan baik kita”.
Kakak tersebut melanjutkan ceritanya:
“Ädikku yang manis, berterima kasih itu bukan hanya terhadap orang lain yang sudah berbuat baik ke kita, tetapi yang paling penting dan terutama adalah kepada TUHAN. Karena dengan kita masih bisa saling bertukar pikiran, bisa bercerita, bisa tersenyum, bisa menangis, bisa tertawa, bisa bernafas itu semua karena karunia dan kebaikan TUHAN semata-mata. Terlalu banyak kalau mau dijabarkan semua kebaikan dari TUHAN dan kita tidak akan pernah mampu menuliskannya dalam buku setebal apapun karena akal, pikiran dan kemampuan kita yang terbatas sebagai makhluk ciptaanNYA.
Bahkan ada 1 hal dimana kita merasa “jatuh” atau sedih dan sedang mengalami masalah besar/ kecil, disebutkan mengapa kita harus berterima kasih kepada TUHAN? Itu karena dengan mengalami hal-hal itu sebenarnya TUHAN ingin mengajarkan kita agar kita selalu mengandalkan DIA, bergantung padaNYA, lebih dekat kepadaNYA, karena dari masalah yang timbul akan membuat kita semakin dewasa dan matang dalam menghadapi masalah yang akan datang bahkan mungkin lebih berat.
Intinya berterima kasih itu tidak hanya untuk hal-hal baik yang kita terima dalam hidup, tetapi hal-hal yang mungkin menurut kita kurang baik/ buruk yang terjadi sekalipun. Kelihatannya sangat tidak mungkin dan sangat sulit untuk berterima kasih atas sesuatu yang buruk terjadi dalam hidup kita, tetapi kita harus percaya dan terus berdoa karena TUHAN pasti punya rencana yang TERBAIK yang sudah disiapkan untuk kita semua”.
Si remaja putri tersebut menatap kakaknya sambil berkata: “kak sepertinya aku mulai paham biarpun belum sepenuhnya mengerti apa yang kakak ucapkan tadi”. Tetapi aku akan belajar dan terus mengingat kata-kata kakak tadi, terima kasih ya kak sudah berbagi pengalaman dengan cerita tadi”.
“Sama-sama adikku, tidak mengapa kalau kamu belum mengerti sepenuhnya, saat kamu beranjak dewasa kelak kamu akan lebih paham, dan yang terpenting adalah jangan lupa berterima kasih atas setiap peristiwa yang terjadi setiap hari dalam hidup kita karena semuanya itu sudah menjadi rancangan yang TERINDAH dari TUHAN buat kita masing-masing”
KESABARAN
hem tiap ujian yang datang itu akan membuat kita jadi pribaadi yang lebih dewasa
sekarang itu baik dan buruk begitu tipis bedanya.
hanya hati yang lembut yang bisa bersabar hingga akhirnya solusi itu datangsendiri
hati yang lembut adalah hati yang sibuk dengan mempertanyakan
apa yang salah dari diri sendiri bukan sibuk mencari kesalahan orang lain
hati yang lembut hati yang selalu rindu untuk berbuat baik dan membagi kebaikan itu
wahai shabat ku yang berhati lembut ingatlah ALLAH SWT,selalu menjagamu
tak ada masalah yang berat karena ada ALLAH yang Maha meringankan:)
sekarang itu baik dan buruk begitu tipis bedanya.
hanya hati yang lembut yang bisa bersabar hingga akhirnya solusi itu datangsendiri
hati yang lembut adalah hati yang sibuk dengan mempertanyakan
apa yang salah dari diri sendiri bukan sibuk mencari kesalahan orang lain
hati yang lembut hati yang selalu rindu untuk berbuat baik dan membagi kebaikan itu
wahai shabat ku yang berhati lembut ingatlah ALLAH SWT,selalu menjagamu
tak ada masalah yang berat karena ada ALLAH yang Maha meringankan:)
KARENANYA
cinta
karenaNya, kasih karenaNya, nikah karenaNya, benci karenaNya, jalan
kara\enaNya, nafas karenaNya, senyum karenaNya, cakap karnaNya, belajar
krenaNya, baca karenNya, lihat krnaNya, dengar keranaNya, cari
keranaNya.. ^_^
Jom kita cuba capai perkara ini secara keseluruhan.. sebab....
Allah telah berfirman:
"Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaKu."
{Az-Zariyat :56}
Jom kita cuba capai perkara ini secara keseluruhan.. sebab....
Allah telah berfirman:
"Dan (ingatlah) Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mereka menyembah dan beribadat kepadaKu."
{Az-Zariyat :56}
KENIKMATAN
Inilah Kenikmatan di Surga, Namun Bagaimana Jalan Menuju Kesana?
dari pesanteren AA GY
Setiap orang pasti menginginkan kenikmatan di surge, bersegeralah menuju ampunan Robb kalian dan surga yang seluas langit dan bumi. Di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, ataupun terbetik di hati seorangpun. Hal ini sebagaimana dibenarkan oleh firman Alloh ‘azza wa jalla yang artinya,
“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu(bermacam-macam ni’mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As Sajdah : 17).
Di antara kenikmatan di surga yang Alloh dan Rosul-Nya telah perkenalkan pada kita adalah :
Merasakan nikmatnya sungai susu, arak, dan madu, sebagaimana Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, ”(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamer (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring.” (Muhammad : 15).Mendapatkan isteri yang masih belia dan berumur sebaya, sebagaimana firman Alloh yang artinya, ”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (An Naba’ : 31-33).Hidup kekal dengan nikmat lahir dan batin, sebagaimana Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Siapa yang masuk surga selalu merasa nikmat, tidak pernah susah, pakaiannya tidak pernah cacat, dan kepemudaannya tidak pernah sirna.” (HR. Muslim).Diberi umur muda, sebagaimana Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Ahli surga, berbadan indah tanpa bulu, matanya indah bercelak, umurnya 30 atau 33 tahun.” (Shohihul Jaami’).Memandang wajah Alloh yang mulia, sebagaimana diriwayatkan dari Shuhaib, bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika surga telah dimasuki oleh para penghuninya, ada yang menyeru : ‘Wahai penduduk surga, sesungguhnya Alloh mempunyai suatu janji untuk kalian yang janji tersebut berada di sisi Alloh, di mana Dia ingin menuaikannya.’ Mereka berkata : ‘Apakah itu? Bukankah Dia telah memberatkan timbangan-timbangan kami, memasukkan kami ke surga, dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Beliau melanjutkan : ‘Maka Alloh menyingkapkan hijabnya (tabirnya), sehingga mereka melihat-Nya (wajah Alloh). Demi Alloh, Alloh belum pernah memberikan sesuatu pun yang lebih mereka cintai dan menyejukkan pandangan mereka daripada melihat-Nya.” (HR. Muslim).Masih banyak sekali ayat dan hadits lainnya yang menerangkan tentang sifat-sifat surga, kenikmatannya, kesenangannya, kebahagiannya, dan keelokannya. Semoga Alloh menjadikan kita sebagai penghuninya.
**
Jalan Menuju Surga
Jika ada yang bertanya tentang amal dan jalan menuju ke surga, maka jawabannya telah Alloh berikan secara jelas dalam wahyu yang diturunkan kepada Rosul-Nya yang mulia. Di antaranya sebagaimana yang Alloh jelaskan dalam surat Al Mu’minuun ayat 1-11. Beberapa sifat-sifat penghuni surga -semoga Alloh menjadikan kita sebagai penghuninya- dari ayat tersebut adalah:
Pertama, beriman kepada Alloh dan perkara-perkara yang wajib diimani dengan keimanan yang mewajibkan penerimaan, ketundukan, dan kepatuhan.
Kedua, khusyu’ dalam sholatnya yaitu hatinya hadir dan anggota tubuhnya tenang.
Ketiga, menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia (yang tidak mempunyai faedah dan kebaikan).
Keempat, menunaikan zakat yaitu bagian harta yang wajib dikeluarkan atau mensucikan jiwa mereka (karena salah satu makna zakat adalah bersuci) berupa perkataan dan perbuatan.
Kelima, menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri dan budaknya.
Keenam, memelihara amanah yang dipercayakan dan memenuhi janjinya baik kepada Alloh, kepada sesama mukmin, ataupun kepada makhluk lainnya.
Ketujuh, melaksanakan sholat pada waktunya, sesuai dengan bentuknya yang sempurna, dengan memenuhi syarat, rukun, dan kewajibannya.
Selain ayat di atas, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam juga telah menjelaskan tentang jalan menuju surga yaitu dengan menuntut ilmu syar’i. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Alloh akan memudahkannya dalam menempuh jalan ke surga.” (HR. Muslim).
Ya Alloh, mudahkanlah kami untuk melaksanakan amalan-amalan ini dan menetapkan kami di atasnya.
dari pesanteren AA GY
Setiap orang pasti menginginkan kenikmatan di surge, bersegeralah menuju ampunan Robb kalian dan surga yang seluas langit dan bumi. Di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, ataupun terbetik di hati seorangpun. Hal ini sebagaimana dibenarkan oleh firman Alloh ‘azza wa jalla yang artinya,
“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu(bermacam-macam ni’mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As Sajdah : 17).
Di antara kenikmatan di surga yang Alloh dan Rosul-Nya telah perkenalkan pada kita adalah :
Merasakan nikmatnya sungai susu, arak, dan madu, sebagaimana Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, ”(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamer (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring.” (Muhammad : 15).Mendapatkan isteri yang masih belia dan berumur sebaya, sebagaimana firman Alloh yang artinya, ”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (An Naba’ : 31-33).Hidup kekal dengan nikmat lahir dan batin, sebagaimana Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Siapa yang masuk surga selalu merasa nikmat, tidak pernah susah, pakaiannya tidak pernah cacat, dan kepemudaannya tidak pernah sirna.” (HR. Muslim).Diberi umur muda, sebagaimana Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Ahli surga, berbadan indah tanpa bulu, matanya indah bercelak, umurnya 30 atau 33 tahun.” (Shohihul Jaami’).Memandang wajah Alloh yang mulia, sebagaimana diriwayatkan dari Shuhaib, bahwa Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika surga telah dimasuki oleh para penghuninya, ada yang menyeru : ‘Wahai penduduk surga, sesungguhnya Alloh mempunyai suatu janji untuk kalian yang janji tersebut berada di sisi Alloh, di mana Dia ingin menuaikannya.’ Mereka berkata : ‘Apakah itu? Bukankah Dia telah memberatkan timbangan-timbangan kami, memasukkan kami ke surga, dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Beliau melanjutkan : ‘Maka Alloh menyingkapkan hijabnya (tabirnya), sehingga mereka melihat-Nya (wajah Alloh). Demi Alloh, Alloh belum pernah memberikan sesuatu pun yang lebih mereka cintai dan menyejukkan pandangan mereka daripada melihat-Nya.” (HR. Muslim).Masih banyak sekali ayat dan hadits lainnya yang menerangkan tentang sifat-sifat surga, kenikmatannya, kesenangannya, kebahagiannya, dan keelokannya. Semoga Alloh menjadikan kita sebagai penghuninya.
**
Jalan Menuju Surga
Jika ada yang bertanya tentang amal dan jalan menuju ke surga, maka jawabannya telah Alloh berikan secara jelas dalam wahyu yang diturunkan kepada Rosul-Nya yang mulia. Di antaranya sebagaimana yang Alloh jelaskan dalam surat Al Mu’minuun ayat 1-11. Beberapa sifat-sifat penghuni surga -semoga Alloh menjadikan kita sebagai penghuninya- dari ayat tersebut adalah:
Pertama, beriman kepada Alloh dan perkara-perkara yang wajib diimani dengan keimanan yang mewajibkan penerimaan, ketundukan, dan kepatuhan.
Kedua, khusyu’ dalam sholatnya yaitu hatinya hadir dan anggota tubuhnya tenang.
Ketiga, menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia (yang tidak mempunyai faedah dan kebaikan).
Keempat, menunaikan zakat yaitu bagian harta yang wajib dikeluarkan atau mensucikan jiwa mereka (karena salah satu makna zakat adalah bersuci) berupa perkataan dan perbuatan.
Kelima, menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri dan budaknya.
Keenam, memelihara amanah yang dipercayakan dan memenuhi janjinya baik kepada Alloh, kepada sesama mukmin, ataupun kepada makhluk lainnya.
Ketujuh, melaksanakan sholat pada waktunya, sesuai dengan bentuknya yang sempurna, dengan memenuhi syarat, rukun, dan kewajibannya.
Selain ayat di atas, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam juga telah menjelaskan tentang jalan menuju surga yaitu dengan menuntut ilmu syar’i. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Alloh akan memudahkannya dalam menempuh jalan ke surga.” (HR. Muslim).
Ya Alloh, mudahkanlah kami untuk melaksanakan amalan-amalan ini dan menetapkan kami di atasnya.
MEMAKAI JILBAB
Jilbab itu adalah pakaian yang wajib dikenakan oleh setiap muslimah, dan digunakan untuk menutupi auratnya.
Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Lehernya adalah aurat, rambutnya juga aurat bagi orang yang bukan mahram, meskipun cuma selembar. Seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup. Hal ini berlandaskan firman Allah SWT:
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Qs. an-Nuur [24]: 31).
Yang dimaksud “wa laa yubdiina ziinatahunna” (janganlah mereka menampakkan perhiasannya), adalah “wa laa yubdiina mahalla ziinatahinna” (janganlah mereka menampakkan tempat-tempat (anggota tubuh) yang di situ dikenakan perhiasan) (Lihat Abu Bakar Al-Jashshash, Ahkamul Qur’an, juz III, hal. 316).
Di samping itu terdapat alasan lain yang menunjukkan bahwasanya seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan dua telapak tangan karena sabda Rasulullah Saw kepada Asma’ binti Abu Bakar:
“Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidl) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” [HR. Abu Dawud].
Namun, mengenakan jilbab dan busana muslim seharusnya tidak boleh ketat dan tipis, sehingga terlihat lekuk tubuhnya. Memakai jilbab bukan hanya menutupi rambut saja, tetapi juga menutupi dada.
“Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain Qibtiyah itu, karena sesungguhnya aku khawatir kalau-kalau nampak lekuk tubuhnya.” [HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, dengan sanad hasan. Dikeluarkan oleh Adh-Dhiya’ dalam kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah, juz I, hal. 441] (Al-Albani, 2001 : 135).“Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain Qibtiyah itu, karena sesungguhnya aku khawatir kalau-kalau nampak lekuk tubuhnya.” [HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, dengan sanad hasan. Dikeluarkan oleh Adh-Dhiya’ dalam kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah, juz I, hal. 441] (Al-Albani, 2001 : 135).
Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Lehernya adalah aurat, rambutnya juga aurat bagi orang yang bukan mahram, meskipun cuma selembar. Seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup. Hal ini berlandaskan firman Allah SWT:
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Qs. an-Nuur [24]: 31).
Yang dimaksud “wa laa yubdiina ziinatahunna” (janganlah mereka menampakkan perhiasannya), adalah “wa laa yubdiina mahalla ziinatahinna” (janganlah mereka menampakkan tempat-tempat (anggota tubuh) yang di situ dikenakan perhiasan) (Lihat Abu Bakar Al-Jashshash, Ahkamul Qur’an, juz III, hal. 316).
Di samping itu terdapat alasan lain yang menunjukkan bahwasanya seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan dua telapak tangan karena sabda Rasulullah Saw kepada Asma’ binti Abu Bakar:
“Wahai Asma’ sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidl) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” [HR. Abu Dawud].
Namun, mengenakan jilbab dan busana muslim seharusnya tidak boleh ketat dan tipis, sehingga terlihat lekuk tubuhnya. Memakai jilbab bukan hanya menutupi rambut saja, tetapi juga menutupi dada.
“Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain Qibtiyah itu, karena sesungguhnya aku khawatir kalau-kalau nampak lekuk tubuhnya.” [HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, dengan sanad hasan. Dikeluarkan oleh Adh-Dhiya’ dalam kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah, juz I, hal. 441] (Al-Albani, 2001 : 135).“Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain Qibtiyah itu, karena sesungguhnya aku khawatir kalau-kalau nampak lekuk tubuhnya.” [HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, dengan sanad hasan. Dikeluarkan oleh Adh-Dhiya’ dalam kitab Al-Ahadits Al-Mukhtarah, juz I, hal. 441] (Al-Albani, 2001 : 135).
UJIAN
Engkau yang hari ini sedang diuji kesabarannya, dengarlah ini …
Jauhkanlah perhatianmu dari orang-orang berjiwa kecil yang berusaha mematikan impianmu.
Memang itulah kebiasaan orang berjiwa kecil, yaitu mematikan impian orang lain. Karena baginya, keberhasilan orang lain adalah bentuk ketidak-adilan atas kelemahan hidup yang disebabkan oleh sikap buruknya sendiri.
Orang yang menderita karena keburukannya sendiri, sering bermulut getir terhadap orang yang rajin bekerja.
Dekatkanlah hati dan pikiranmu dengan orang-orang yang berjiwa besar, karena mereka hidup dan bekerja untuk membesarkan jiwa sesamanya.
Ingatlah,
Pencemooh selalu lebih rendah daripada yang dicemoohnya.
Jangan marah. Kasihanilah.
Jauhkanlah perhatianmu dari orang-orang berjiwa kecil yang berusaha mematikan impianmu.
Memang itulah kebiasaan orang berjiwa kecil, yaitu mematikan impian orang lain. Karena baginya, keberhasilan orang lain adalah bentuk ketidak-adilan atas kelemahan hidup yang disebabkan oleh sikap buruknya sendiri.
Orang yang menderita karena keburukannya sendiri, sering bermulut getir terhadap orang yang rajin bekerja.
Dekatkanlah hati dan pikiranmu dengan orang-orang yang berjiwa besar, karena mereka hidup dan bekerja untuk membesarkan jiwa sesamanya.
Ingatlah,
Pencemooh selalu lebih rendah daripada yang dicemoohnya.
Jangan marah. Kasihanilah.
TAWAKAL
Bismillah......
Keimanan seseorang kadang bisa sekuat baja tapi juga bisa turun melemah.., Salah satu untuk menjaga keimanan kita selain menghadiri majelis2 ilmu spt talim atau mentoring, membaca buku, dengerin radio ceramah, dapat juga lewat dunia maya... Saat ini yang lagi gembor gembor nya adalah FB alias Facebook...
Kenapa..?Karena ya tiap orang fokus kesana..hhehe… FB dapat dijadikan ladang amal, contohnya membuat tausyiah di status2 kita.., Ga perlu banyak yang komentar, yang penting tiap orang baca (tau dari mana???), mm…feeling aja.. . Dan juga, kita bisa dapat ilmu dari orang lain, oleh karena itu, add lah temen2 yang memiliki ilmu agama yang bagus, teman2 aktivis dakwah, ataupun aktivis kampus, tokoh-tokoh kampus, ketua2 himpunan, , ga kenal juga gpp,,sok kenal aja…^^ yang penting tujuan mencari ilmu kecapai..join2 juga group2 yang bermanfaat.. kalau udah kenal, kan bisa saling mengkoreksi, jika kita mulai futur ada yang menyemangati..(tentunya jangan curi curi ya, jgn gunakan media dakwah sebagai PeDeKaTe ke lawan jenis..!!! bahaya loh..”kebakaran ntar”, Allah Maha Tau hati manusia dan Dia Maha Pencemburu.. : )
tau lagu ini ga..?
“Setiap mata, hati , tangan, kaki akan jadi saksi..tiada dusta diri yang tak terhakimi,luka sepi air mata tak berarti lagi, akan terlambat segala sesal diwaktu nanti”
(Opick – Kesaksian diri)
Setiap dosa akan di hakimi di majelis Allah nanti, dan tidak ada dosa sekecil ataupun sebesar apapun yang terlewati.., termasuk tangan kita, jari ini di gunakan untuk apa, jempol tuk sms apa. Kemaksiatan kah? buang2 pulsa untuk hal yang ga berguna kah? atau apa..kita tidak dapat menghitung amal, dan itu hanya Allah yang tahu, mana tau kita terselamatkan di akhirat nanti dari pahala2 kita yang memberi sms tausyiah ke temen2, atau memberi tauysiah via email, FB, FS, atau juga blog semasa kita di dunia... allahualam....marii….kita pergunakan media2 dunia maya ini untuk berdakwah, tidak usah langsung yang berat2, mulai dari yang ringan2 aja dulu.. spt nasehat nasehat atau ajakan ajakan,”kebersihan sebagian dari iman”, atau jika dalam waktu UAS , ” Say NO to mencontek!”,Say NO to Ghibah : ) dll....
marii…kita mulai dari sekarang, dari diri sendiri, mulai dari yang kecil2 aja. dan yakinlah bahwa Allah akan mencintai hambanya sebesar hambanya mencintai-Nya. ———————————————-
” Dan katakanlah : Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang Mu’min akan melihat pekerjaanmu itu,dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
(At-Taubah :105)
Keimanan seseorang kadang bisa sekuat baja tapi juga bisa turun melemah.., Salah satu untuk menjaga keimanan kita selain menghadiri majelis2 ilmu spt talim atau mentoring, membaca buku, dengerin radio ceramah, dapat juga lewat dunia maya... Saat ini yang lagi gembor gembor nya adalah FB alias Facebook...
Kenapa..?Karena ya tiap orang fokus kesana..hhehe… FB dapat dijadikan ladang amal, contohnya membuat tausyiah di status2 kita.., Ga perlu banyak yang komentar, yang penting tiap orang baca (tau dari mana???), mm…feeling aja.. . Dan juga, kita bisa dapat ilmu dari orang lain, oleh karena itu, add lah temen2 yang memiliki ilmu agama yang bagus, teman2 aktivis dakwah, ataupun aktivis kampus, tokoh-tokoh kampus, ketua2 himpunan, , ga kenal juga gpp,,sok kenal aja…^^ yang penting tujuan mencari ilmu kecapai..join2 juga group2 yang bermanfaat.. kalau udah kenal, kan bisa saling mengkoreksi, jika kita mulai futur ada yang menyemangati..(tentunya jangan curi curi ya, jgn gunakan media dakwah sebagai PeDeKaTe ke lawan jenis..!!! bahaya loh..”kebakaran ntar”, Allah Maha Tau hati manusia dan Dia Maha Pencemburu.. : )
tau lagu ini ga..?
“Setiap mata, hati , tangan, kaki akan jadi saksi..tiada dusta diri yang tak terhakimi,luka sepi air mata tak berarti lagi, akan terlambat segala sesal diwaktu nanti”
(Opick – Kesaksian diri)
Setiap dosa akan di hakimi di majelis Allah nanti, dan tidak ada dosa sekecil ataupun sebesar apapun yang terlewati.., termasuk tangan kita, jari ini di gunakan untuk apa, jempol tuk sms apa. Kemaksiatan kah? buang2 pulsa untuk hal yang ga berguna kah? atau apa..kita tidak dapat menghitung amal, dan itu hanya Allah yang tahu, mana tau kita terselamatkan di akhirat nanti dari pahala2 kita yang memberi sms tausyiah ke temen2, atau memberi tauysiah via email, FB, FS, atau juga blog semasa kita di dunia... allahualam....marii….kita pergunakan media2 dunia maya ini untuk berdakwah, tidak usah langsung yang berat2, mulai dari yang ringan2 aja dulu.. spt nasehat nasehat atau ajakan ajakan,”kebersihan sebagian dari iman”, atau jika dalam waktu UAS , ” Say NO to mencontek!”,Say NO to Ghibah : ) dll....
marii…kita mulai dari sekarang, dari diri sendiri, mulai dari yang kecil2 aja. dan yakinlah bahwa Allah akan mencintai hambanya sebesar hambanya mencintai-Nya. ———————————————-
” Dan katakanlah : Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang Mu’min akan melihat pekerjaanmu itu,dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
(At-Taubah :105)
DOA YANG MENYENTUH
“Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, rahmat dari sisi-Mu. Dengan
rahmat-Mu Engkau menerangi hatiku. Dengan rahmat-Mu Engkau mengumpulkan
dan memudahkan urusanku. Dengan rahmat-Mu Engkau balikkan sesuatu yang
tiada dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau Angkat kesaksianku. Dengan
rahmat-Mu Engkau sucikan amalku. Dengan rahmat-Mu Engkau ilhamkan
kedewasaanku. Dengan rahmat-Mu Engkau kembalikan sesuatu yang hilang
dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau jaga aku dari segala keburukan.”
“Ya Allah, karuniakan kepadaku keimanan dan keyakinan yang tidak ada kekufuran lagi setelahnya. Ya Allah karuniakan kepadaku rahmat, yang dengannya aku memperoleh kemulyaan-Mu, di dunia dan di akhirat. Ya Allah, saya mohon kepada-Mu keberhasilan dan keberuntungan dalam takdir. Predikat orang-orang syahid. Kehidupan yang bahagia. Dan pertolongan dalam menghadapi musuh.”
“Ya Allah, saya sampaikan kepada-Mu segala hajatku. Pendeknya pikiranku. Lemahnya amalku. Saya sangat membutuhkan rahmat-Mu. Karena itu, Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Mengabulkan segala urusan. Wahai Dzat yang Melapangkan dada. Sebagaimana Engkau mudah mengalirkan (air) di antara lautan. Maka saya mohon agar Engkau menghindarkanku dari siksa menyala-nyala. Menghindarkanku dari do’a yang sia-sia. Dan dari fitnah kubur...
Ya Allah, sungguh, sangat pendek pikiranku tentang itu. Urusanku tidak sampai menjangkaunya. Dan niatku tidak sampai melampauinya, dari kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada seseorang dari makhluk-Mu. Atau kebaikan yang Engkau berikan kepada seseorang dari hamba-hamba-Mu. Dan karena itu saya rindu kepada-Mu akan itu. Saya memohon kepada-Mu bisa mendapatkannya dengan rahmat-Mu, Ya Rabbal ‘Alamin.”
“Ya Allah, Dzat Yang mempunyai tali yang kuat dan urusan yang baik. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu rasa aman di hari persaksian. Syurga di hari kekekalan. Bersama orang-orang dekat lagi syuhada’. Bersama orang-orang yang rukuk lagi sujud. Bersama dengan orang-orang yang memenuhi janji-janjinya. Ya Allah, Sungguh Engkau Maha Cinta dan Kasih-Sayang. Dan Engkau bekerja sesuai dengan apa yang Engkau kehendaki sendiri.”
“Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang menjadi sebab orang lain mendapat petunjuk, dan kami sendiri bagian dari orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Bukan orang-orang yang sesat lagi menyesatkan. Damai terhadap penolong-penolong-Mu. Perang terhadap musuh-musuh-Mu. Kami cinta dengan cinta-Mu kepada orang yang mencintai-Mu. Kami menentang dengan permusuhan-Mu terhadap orang yang melawan-Mu. Ya Allah, inilah do’a, telah kami panjatkan, karena itu sewajarnya Engkau mengabulkan. Ya Allah, kesungguhan telah kami buktikan, oleh karena itu Engkau pasti melepangkan.”
“Ya Allah, saya hamba-Mu, putra dari hamba-Mu, putra dari budak-Mu. Ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu. Hukum-Mu berlaku bagiku. Adil putusan-Mu padaku. Saya memohon kepada-Mu dengan menyebut segala nama-Mu. Nama Yang Engkau sendiri menamai-Mu. Atau nama yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu. Atau nama yang telah Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu. Atau nama yang hanya Engkau yang tahu karena Engkau rahasiakan dalam sisi-Mu. Agar Engkau, Ya Allah, menjadikan Al Qur’an sebagai pelita hatiku. Sebagai cahaya bagi dadaku. Sebagai penawar kegelisahanku. Sebagai penghalau kegundahanku.”
“Ya Allah, sayangi aku untuk meninggalkan maksiat dan dosa, selamanya, selama Engkau menghidupkanku. Ya Allah, sayangi aku, agar Engkau tidak membebani aku di luar kemampuanku. Ya Allah, karuniakan kepadaku penglihatan yang indah terhadap sesuatu yang Engkau ridhai dariku. Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Terhormat. Mulya yang tiada duanya. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Saya memohon kepada-Mu dengan kemulyaan Engkau dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau meneguhkan hatiku dalam menjaga kitab-Mu, sebagaimana Engkau mengajarkan itu kepada kami. Karuniakan kepadaku kekuatan untuk selalu membacanya sesuai yang Engkau ridhai.”
“Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Mulya.Yang memiliki Kehormatan tiada tanding. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Saya memohon kepada-Mu dengan kemulyaan-Mu dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau menerangi penglihatanku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau melancarkan lisanku dengan kitab-Mu. Agar Engkau lapangkan hatiku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau luaskan dadaku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau bersihkan badanku dengan Kitab-Mu. Karena tidak ada yang bisa menolongku dalam menjalankan kebaikan selain-Mu. Tiada yang bisa mendatangkan kebaikan kepadaku selain Engkau. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali datang dari Engkau, Ya Allah, Dzat yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
“Ya Allah, karuniakan kepadaku keimanan dan keyakinan yang tidak ada kekufuran lagi setelahnya. Ya Allah karuniakan kepadaku rahmat, yang dengannya aku memperoleh kemulyaan-Mu, di dunia dan di akhirat. Ya Allah, saya mohon kepada-Mu keberhasilan dan keberuntungan dalam takdir. Predikat orang-orang syahid. Kehidupan yang bahagia. Dan pertolongan dalam menghadapi musuh.”
“Ya Allah, saya sampaikan kepada-Mu segala hajatku. Pendeknya pikiranku. Lemahnya amalku. Saya sangat membutuhkan rahmat-Mu. Karena itu, Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Mengabulkan segala urusan. Wahai Dzat yang Melapangkan dada. Sebagaimana Engkau mudah mengalirkan (air) di antara lautan. Maka saya mohon agar Engkau menghindarkanku dari siksa menyala-nyala. Menghindarkanku dari do’a yang sia-sia. Dan dari fitnah kubur...
Ya Allah, sungguh, sangat pendek pikiranku tentang itu. Urusanku tidak sampai menjangkaunya. Dan niatku tidak sampai melampauinya, dari kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada seseorang dari makhluk-Mu. Atau kebaikan yang Engkau berikan kepada seseorang dari hamba-hamba-Mu. Dan karena itu saya rindu kepada-Mu akan itu. Saya memohon kepada-Mu bisa mendapatkannya dengan rahmat-Mu, Ya Rabbal ‘Alamin.”
“Ya Allah, Dzat Yang mempunyai tali yang kuat dan urusan yang baik. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu rasa aman di hari persaksian. Syurga di hari kekekalan. Bersama orang-orang dekat lagi syuhada’. Bersama orang-orang yang rukuk lagi sujud. Bersama dengan orang-orang yang memenuhi janji-janjinya. Ya Allah, Sungguh Engkau Maha Cinta dan Kasih-Sayang. Dan Engkau bekerja sesuai dengan apa yang Engkau kehendaki sendiri.”
“Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang menjadi sebab orang lain mendapat petunjuk, dan kami sendiri bagian dari orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Bukan orang-orang yang sesat lagi menyesatkan. Damai terhadap penolong-penolong-Mu. Perang terhadap musuh-musuh-Mu. Kami cinta dengan cinta-Mu kepada orang yang mencintai-Mu. Kami menentang dengan permusuhan-Mu terhadap orang yang melawan-Mu. Ya Allah, inilah do’a, telah kami panjatkan, karena itu sewajarnya Engkau mengabulkan. Ya Allah, kesungguhan telah kami buktikan, oleh karena itu Engkau pasti melepangkan.”
“Ya Allah, saya hamba-Mu, putra dari hamba-Mu, putra dari budak-Mu. Ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu. Hukum-Mu berlaku bagiku. Adil putusan-Mu padaku. Saya memohon kepada-Mu dengan menyebut segala nama-Mu. Nama Yang Engkau sendiri menamai-Mu. Atau nama yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu. Atau nama yang telah Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu. Atau nama yang hanya Engkau yang tahu karena Engkau rahasiakan dalam sisi-Mu. Agar Engkau, Ya Allah, menjadikan Al Qur’an sebagai pelita hatiku. Sebagai cahaya bagi dadaku. Sebagai penawar kegelisahanku. Sebagai penghalau kegundahanku.”
“Ya Allah, sayangi aku untuk meninggalkan maksiat dan dosa, selamanya, selama Engkau menghidupkanku. Ya Allah, sayangi aku, agar Engkau tidak membebani aku di luar kemampuanku. Ya Allah, karuniakan kepadaku penglihatan yang indah terhadap sesuatu yang Engkau ridhai dariku. Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Terhormat. Mulya yang tiada duanya. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Saya memohon kepada-Mu dengan kemulyaan Engkau dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau meneguhkan hatiku dalam menjaga kitab-Mu, sebagaimana Engkau mengajarkan itu kepada kami. Karuniakan kepadaku kekuatan untuk selalu membacanya sesuai yang Engkau ridhai.”
“Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Mulya.Yang memiliki Kehormatan tiada tanding. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Saya memohon kepada-Mu dengan kemulyaan-Mu dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau menerangi penglihatanku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau melancarkan lisanku dengan kitab-Mu. Agar Engkau lapangkan hatiku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau luaskan dadaku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau bersihkan badanku dengan Kitab-Mu. Karena tidak ada yang bisa menolongku dalam menjalankan kebaikan selain-Mu. Tiada yang bisa mendatangkan kebaikan kepadaku selain Engkau. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali datang dari Engkau, Ya Allah, Dzat yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
BERLOMBA-LOMBA DALAM KEBAIKAN
"Berlumba-lumbalah
kamu (mengerjakan
amal-amal yang baik)
untuk mendapat
keampunan dari
Tuhan kamu dan
mendapat Syurga
yang bidangnya seluas
segala langit dan
bumi, yang disediakan
bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah
dan Rasul-rasulNya;
yang demikian ialah
limpah kurnia Allah,
diberikanNya kepada
sesiapa yang
dikehendakiNya; dan
Allah sememangnya
mempunyai limpah
kurnia yang
besar"(Surah Al-
Hadid,57:21)
kamu (mengerjakan
amal-amal yang baik)
untuk mendapat
keampunan dari
Tuhan kamu dan
mendapat Syurga
yang bidangnya seluas
segala langit dan
bumi, yang disediakan
bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah
dan Rasul-rasulNya;
yang demikian ialah
limpah kurnia Allah,
diberikanNya kepada
sesiapa yang
dikehendakiNya; dan
Allah sememangnya
mempunyai limpah
kurnia yang
besar"(Surah Al-
Hadid,57:21)
TAWAKAL KEPADA ALLAH SWT
Skali kaki
melangkah,melangkahlah
dgn megah kerana
brsma2 kta ada
ALLAH..krana brsma2 kta
ada
QURAN&SUNNAH..usah
sesekali brpatah
arah..jgn dhirau akan
masalah d
sebelah..anggap saja itu
tipu helah..yg akan
mmbuatkan diri kita
mnjadi lelah..kelak nanti
pasti akan ada penunjuk
arah dr ALLAH..tebalkan
semangat di
hati..tanamkan azam
mnjulang tinggi..agar
kejayaan yg dicapai
nnti..hnya untuk
digunakan dlam
brbakti..kepada ISLAM
YG DICINTAI"
melangkah,melangkahlah
dgn megah kerana
brsma2 kta ada
ALLAH..krana brsma2 kta
ada
QURAN&SUNNAH..usah
sesekali brpatah
arah..jgn dhirau akan
masalah d
sebelah..anggap saja itu
tipu helah..yg akan
mmbuatkan diri kita
mnjadi lelah..kelak nanti
pasti akan ada penunjuk
arah dr ALLAH..tebalkan
semangat di
hati..tanamkan azam
mnjulang tinggi..agar
kejayaan yg dicapai
nnti..hnya untuk
digunakan dlam
brbakti..kepada ISLAM
YG DICINTAI"
POSITIF THINKING
berpikikanran positif akan memebuat diri kita lebih Relaks,nggak ribet dan menjadi pribadi yang menyenangkan.
positive thinking juga akan mempengaruhi tampilan seseorang,LHO! seperti mata yang berbinar serta raut yang segar dan penuh semngat.sebaliknya pikiran jelek bakal biki wajah kusut,SO.. Woosh.....woosh Negative thinking!!!
positive thinking juga akan mempengaruhi tampilan seseorang,LHO! seperti mata yang berbinar serta raut yang segar dan penuh semngat.sebaliknya pikiran jelek bakal biki wajah kusut,SO.. Woosh.....woosh Negative thinking!!!
WANITA PENGHUNI SURGA DAN CIRINYA
Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan
abadi. Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana
dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata,
dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh
mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.
Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad : 15)
“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqiah : 10-21)
Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, di antaranya :
“Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqiah : 22-23)
“Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman : 56)
“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS. Ar Rahman : 58)
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqiah : 35-37)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau :
“ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu anhu)
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Di antara yang didendangkan oleh mereka : “Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan.” Dan mereka juga mendendangkan : “Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi.” (Shahih Al Jami’ nomor 1557)
Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga
Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?
Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.
Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :
1. Bertakwa.
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13)
Wallahu A’lam Bis Shawab.
Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad : 15)
“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqiah : 10-21)
Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, di antaranya :
“Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqiah : 22-23)
“Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman : 56)
“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS. Ar Rahman : 58)
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqiah : 35-37)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau :
“ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu anhu)
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Di antara yang didendangkan oleh mereka : “Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan.” Dan mereka juga mendendangkan : “Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi.” (Shahih Al Jami’ nomor 1557)
Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga
Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?
Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.
Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :
1. Bertakwa.
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13)
Wallahu A’lam Bis Shawab.
CIRI-CIRI WANITA MASUK SURGA
Bertakwa
1 Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.2 Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.3 Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
4 Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.5 Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.6 Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
7 Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.8 Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.9 Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.10 Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
11 Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).12 Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.13 Berbakti kepada kedua orang tua.14 Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
1 Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.2 Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.3 Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
4 Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.5 Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.6 Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
7 Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.8 Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.9 Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.10 Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
11 Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).12 Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.13 Berbakti kepada kedua orang tua.14 Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
ARTI SEBUAH WAKTU
Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa
terpencil, dia ingin pergi kerja ke kota agar dia bisa mengoprasi
wajahnya. Kemudian dia mengutarakan keinginannya untuk kerja di kota
kepada kedua orang tuanya, tapi keinginannya tersebut di tolak oleh
kedua orang tuanya. Mendengar kata kedua orang tuanya yang menolak
keinginannya dia pun menangis, tapi tak berapa lama kemudian ibunya
datang menghampiri dia. Dan tiba-tiba ibunya bilang “Kamu boleh pergi ke
kota nak”.
Mendengar perkataan ibunya dia pun tersenyum. Dan pagi harinya dia bersiap-siap untuk pergi ke kota. Di tengah perjalanan yang lama dan melelahkan dia istirahat di sebuah rumah, dan dia pun membayangkan, ” andai ku bisa membangun rumah mewah dan dapat mengoprasi wajah ku yang biasa menjadi luar biasa ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah lamunannya datang seorang nenek tua menghampirinya, dan bertanya “kenapa nak kamu tersenyum sendiri?”
“Saya sedang membayangkan andaikan saja ku bisa sukses di kota dan dapat mengoprasi wajahku ini”, kata dia. Dan nenek itu mengeluarkan jam kecil dari kantongnya, kemudian nenek itu berkata “Kamu tinggal putar jam itu sesuai dengan putaran jarum jam, bila kamu ingin segera meraih cita-citamu”.
“Baik nek”, kata wanita tadi.
Kemudian tak berapa lama dia memutar jam tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan nenek tadi. Dan tiba-tiba dia bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Tapi dia tak puas dengan lamanya waktu yang di perlukan agar bisa mengoprasi wajahnya.
Kemudian dia kembali memutar jam tersebut, dan wajahnya pun menjadi cantik. Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya, dan kembali dia memutar jam kecil pemberian nenek-nenek yang pernah dia temui sekali lagi. Tapi setelah memutar jamnya dia mendapati wajahnya yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput. Dan dia menyesal dengan keadaan dia sekarang. Kemudian dia kembali menemui nenek-nenek yang memberi dia jam di tempat di mana dia bertemu. Tapi dia tak melihat nenek tersebut karena nenek itu telah lama meninggal. Dia pun hanya bisa menyesal dan menangisi nasibnya.
Teman-teman ku apa pesan yang dapat kita ambil dari kejadian wanita tadi?
1. Jadilah diri sendiri karena hanya dengan menjadi diri sendiri kita akan menjadi pribadi yang hidup dengan penuh rasa bahagia, damai, dan mulia.
2. Raihlah cita-cita dengan penuh pengorbanan, kegigihan, dan kedisiplinan waktu untuk belajar.
3. Kesuksesan bukan datang dari nasib dan keberuntungan, tapi datang dari kerja keras, ketidak putus asaan dan keyakinan.
Semoga bermanfaat :)
Mendengar perkataan ibunya dia pun tersenyum. Dan pagi harinya dia bersiap-siap untuk pergi ke kota. Di tengah perjalanan yang lama dan melelahkan dia istirahat di sebuah rumah, dan dia pun membayangkan, ” andai ku bisa membangun rumah mewah dan dapat mengoprasi wajah ku yang biasa menjadi luar biasa ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah lamunannya datang seorang nenek tua menghampirinya, dan bertanya “kenapa nak kamu tersenyum sendiri?”
“Saya sedang membayangkan andaikan saja ku bisa sukses di kota dan dapat mengoprasi wajahku ini”, kata dia. Dan nenek itu mengeluarkan jam kecil dari kantongnya, kemudian nenek itu berkata “Kamu tinggal putar jam itu sesuai dengan putaran jarum jam, bila kamu ingin segera meraih cita-citamu”.
“Baik nek”, kata wanita tadi.
Kemudian tak berapa lama dia memutar jam tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan nenek tadi. Dan tiba-tiba dia bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Tapi dia tak puas dengan lamanya waktu yang di perlukan agar bisa mengoprasi wajahnya.
Kemudian dia kembali memutar jam tersebut, dan wajahnya pun menjadi cantik. Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya, dan kembali dia memutar jam kecil pemberian nenek-nenek yang pernah dia temui sekali lagi. Tapi setelah memutar jamnya dia mendapati wajahnya yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput. Dan dia menyesal dengan keadaan dia sekarang. Kemudian dia kembali menemui nenek-nenek yang memberi dia jam di tempat di mana dia bertemu. Tapi dia tak melihat nenek tersebut karena nenek itu telah lama meninggal. Dia pun hanya bisa menyesal dan menangisi nasibnya.
Teman-teman ku apa pesan yang dapat kita ambil dari kejadian wanita tadi?
1. Jadilah diri sendiri karena hanya dengan menjadi diri sendiri kita akan menjadi pribadi yang hidup dengan penuh rasa bahagia, damai, dan mulia.
2. Raihlah cita-cita dengan penuh pengorbanan, kegigihan, dan kedisiplinan waktu untuk belajar.
3. Kesuksesan bukan datang dari nasib dan keberuntungan, tapi datang dari kerja keras, ketidak putus asaan dan keyakinan.
Semoga bermanfaat :)
AKU SAKIT TAPI KAMU TIDAK MENJENGUK KU
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya pada hari kiamat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
‘Hai Anak Adam, Aku Sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.’
Dia berkata. ‘Wahai Rabb-ku, bagaimana saya menjenguk-Mu, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam?!’
Dia berfirman, ‘Tidak tahukah kamu bahwa hamba-Ku, fulan, sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Tidak tahukah kamu jika kamu menjenguknya, kamu akan mendapati Aku berada di sisi-Nya.’
(diriwayatkan oleh Muslim, no. 2569)
HUKUM MENJENGUK ORANG SAKIT
Menjenguk orang sakit diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Al Bara bin Azib radhiyallahu anhu meriwayatkan, “Nabi menyuruh kita tujuh hal dan melarang kita tujuh hal. Beliau menyuruh kita untuk mengantarkan jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhiundangan, menolong orang yang teraniaya, melaksanakn sumpah, menjawab salam, dan mendoakan orang yang bersin. Dan beliau melarang kita memakai wadah (bejana) dari perak, cincin emas, kain sutera, dibaj (sutera halus), qasiy (sutera kasar), dan istibraq (sutera tebal). (Bukhari no.1239; Muslim no.2066)
Hadits-hadits yang memerintahkan kita untuk menjenguk orang sakit, membuat Imam Bukhari membuat “bab Wujubi ‘Iyadatil-Maridh” (Bab Kewajiban Menjenguk Orang Sakit) di dalam kitab shahih nya.
Imam Ath Thabari menekankan bahwa menjenguk orang sakit merupakan kewajiban bagi orang yang diharapkan berkah (dari Allah datang lewat diri) nya, disunnahkan bagi orang yang memelihara kondisinya, dan mubah bagi mereka.
Imam Nawawi mengutip kesepakatan ulama bahwa menjenguk orang sakit hukumnya bukan wajib, yakni wajib ‘ain, (melainkan wajib kifayah).
MANFAAT MENJENGUK ORANG SAKIT
Selain mendapat keutamaan sebagaimana hadits-hadits yang disebutkan diatas, menjenguk orang sakit memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
1.Menjenguk orang sakit berpotensi memberi perasaan dan kesan kepadanya bahwa ia diperhatikan orang-orang disekitarnya, dicintai, dan diharapkan segera sembuh dari sakitnya. Hal ini dapat menentramkan hati si sakit.
2.Menjenguk orang sakit dapat menumbuhkan semangat, motivasi, dan sugesti dari pasien; hal ini dapat menjadi kekuatan khusus dari dalam jiwanya untuk melawan sakit yang dialaminya. Dalam dirinya ada energi hebat untuk sembuh.
3.mencari tahu apa yang diperlukan si sakit.
4.mengambil pelajaran dari penderitaan yang dialami si sakit.
5.mendoakan si sakit
6.melakukan ruqyah (membaca ayat-ayat tertentu dari Al Quran) yang syar’i.
‘Hai Anak Adam, Aku Sakit, tetapi kamu tidak menjenguk-Ku.’
Dia berkata. ‘Wahai Rabb-ku, bagaimana saya menjenguk-Mu, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam?!’
Dia berfirman, ‘Tidak tahukah kamu bahwa hamba-Ku, fulan, sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya. Tidak tahukah kamu jika kamu menjenguknya, kamu akan mendapati Aku berada di sisi-Nya.’
(diriwayatkan oleh Muslim, no. 2569)
HUKUM MENJENGUK ORANG SAKIT
Menjenguk orang sakit diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Al Bara bin Azib radhiyallahu anhu meriwayatkan, “Nabi menyuruh kita tujuh hal dan melarang kita tujuh hal. Beliau menyuruh kita untuk mengantarkan jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhiundangan, menolong orang yang teraniaya, melaksanakn sumpah, menjawab salam, dan mendoakan orang yang bersin. Dan beliau melarang kita memakai wadah (bejana) dari perak, cincin emas, kain sutera, dibaj (sutera halus), qasiy (sutera kasar), dan istibraq (sutera tebal). (Bukhari no.1239; Muslim no.2066)
Hadits-hadits yang memerintahkan kita untuk menjenguk orang sakit, membuat Imam Bukhari membuat “bab Wujubi ‘Iyadatil-Maridh” (Bab Kewajiban Menjenguk Orang Sakit) di dalam kitab shahih nya.
Imam Ath Thabari menekankan bahwa menjenguk orang sakit merupakan kewajiban bagi orang yang diharapkan berkah (dari Allah datang lewat diri) nya, disunnahkan bagi orang yang memelihara kondisinya, dan mubah bagi mereka.
Imam Nawawi mengutip kesepakatan ulama bahwa menjenguk orang sakit hukumnya bukan wajib, yakni wajib ‘ain, (melainkan wajib kifayah).
MANFAAT MENJENGUK ORANG SAKIT
Selain mendapat keutamaan sebagaimana hadits-hadits yang disebutkan diatas, menjenguk orang sakit memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
1.Menjenguk orang sakit berpotensi memberi perasaan dan kesan kepadanya bahwa ia diperhatikan orang-orang disekitarnya, dicintai, dan diharapkan segera sembuh dari sakitnya. Hal ini dapat menentramkan hati si sakit.
2.Menjenguk orang sakit dapat menumbuhkan semangat, motivasi, dan sugesti dari pasien; hal ini dapat menjadi kekuatan khusus dari dalam jiwanya untuk melawan sakit yang dialaminya. Dalam dirinya ada energi hebat untuk sembuh.
3.mencari tahu apa yang diperlukan si sakit.
4.mengambil pelajaran dari penderitaan yang dialami si sakit.
5.mendoakan si sakit
6.melakukan ruqyah (membaca ayat-ayat tertentu dari Al Quran) yang syar’i.
PILIH PACARAN ATAU JOMBLO
JOMBLO. Satu kosakata
yang sangat ditakuti oleh banyak orang saat ini terutama remaja. Why?
Karena kosakata ini mengandung makna negatif yang bikin alergi. Suatu
pertanda tidak lakunya seseorang untuk mendapatkan teman kencan dari
lawan jenis. Idih…nggak laku? Emangnya jualan kolor?
Tapi asli kok, banyak banget remaja apalagi kalangan cewek yang merasa seperti kena kutukan kalo sampe predikat jomblo mereka sandang. Akhirnya dengan berbagai macam cara mereka berusaha untuk melepaskan kutukan ini meskipun dengan berbagai cara. Sudah nonton film 30 Hari Mencari Cinta? Di film itu kan menceritakan tiga orang remaja cewek yang sama-sama berada pada kondisi jomblo. Mereka membuat kesepakatan untuk mencari pacar dalam waktu 30 hari. Bagi yang menang, maka ia akan menjadi raja dan diperlakukan bak putri karena semua pekerjaan rumah akan dikerjakan oleh yang kalah.
Singkat cerita, mereka bertiga benar-benar fokus untuk mendapatkan pacar dalam rentang waktu itu. Karena ngebetnya, sampai-sampai harga diri pun sempat akan tergadaikan ketika sang pacar menginginkan making love alias berhubungan seksual layaknya suami-istri. Belum lagi ngebetnya salah satu tokoh di sana pingin merasakan nikmatnya ciuman bibir sampai melatih diri dengan guling. Naudzubillah.
Belum lagi resiko bubarnya persahabatan yang mereka bina selama ini hanya karena cemburu dan khawatir pacarnya diembat sahabat sendiri. Meskipun ending-nya semua pacar-pacar karbitan itu pada bubar, tapi kita bisa melihat seberapa parah kondisi remaja kita saat ini terutama dalam pergaulannya.
...predikat jomblo begitu menakutkan buat remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini...
So, ternyata predikat jomblo begitu menakutkan buat sebagian remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini. Meskipun seringkali dalam pacaran mereka juga merasa terpaksa. Bisa karena dipaksa teman, bisa karena dipaksa ortu, bisa juga dipaksa diri sendiri karena konsep diri yang salah. Jadi emang bisa banyak alasan.
Dipaksa teman terjadi bila teman satu genk pada punya cowok semua. Trus ada satu yang nganggur. Jadilah ada pemaksaan beramai-ramai supaya yang satu ini segera dapat gebetan. Udah deh, siapa aja boleh asal berstatus cowok. Waduh, gawat juga kan. Bisa-bisa sapi dipakein celana bisa diembat juga tuh saking nafsunya (hehehe…)
Ortu bisa jadi mengambil peranan dalam ajang kemaksiatan ini. Ada loh beberapa tipe ortu yang kelimpungan ketika anak gadisnya belum punya pacar. Padahal anaknya sendiri udah nyadar bahwa ini adalah ajang berlumur dosa. Eh, ortunya ngotot agar sih anak nyari pacar. Tulalit banget kan?
Atau bisa juga konsep diri remaja yang salah. Ia merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran. Ia akan jauh lebih bahagia bila ada cowok di sampingnya. Nah, ini adalah konsep yang salah dan menyesatkan.
...konsep diri remaja yang salah, merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran...
Belum lagi dorongan media baik TV, radio ataupun majalah yang menawarkan gaya hidup bebas dengan label pacaran yang semakin gencar dilakukan. Udah deh, itu semua adalah banyak faktor yang bikin remaja ngebet untuk bisa pacaran. Padahal, apa sih yang didapat oleh pacaran, adalah perbuatan yang bisa kamu putuskan dengan sadar. Jadi, tulisan kali ini akan membantu kamu untuk membuat keputusan benar dalam hidup. Jangan sampai kamu melakukan perbuatan yang salah dan membuatmu menyesal kemudian. Lanjut!
Kenapa harus pacaran?
Hayo…bisa nggak kamu jawab pertanyaan ini? Kenapa harus pacaran? Hmm…mungkin di antara kamu ada yang menjawab:
‘biar nggak kuper’
‘biar nggak dibilang nggak laku’
‘biar ada cowok yang sayang sama kita’
‘biar ada semangat untuk belajar’
‘biar nggak malu dengan teman-teman yang pada punya pacar juga’
‘sekedar pingin tahu rasanya’
dll, masih banyak lagi alasan yang bisa kamu ajukan sebagai pembenaran. Oke deh, kita coba telaah satu per satu yah, masuk akal nggak sih alasan-alasan yang kamu punya itu.
Pacaran, adalah aktivitas yang dilakukan berdua dengan sang kekasih sebelum menikah. Aktivitas atau kegiatan ini bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa nonton bareng, makan bakso berdua, jalan berdua atau belajar bersama. Tapi alasan terakhir ini kayaknya banyak nggak jadi belajarnya deh karena pada sibuk mantengin gebetan masing-masing. Iya apa iya?
...Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia...
Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia. Why? Karena saya yakin orang pacaran itu dunianya akan berkutat dari pengetahuan tentang doi aja. Coba kamu tanya apa dia tahu perkembangan teknologi terkini? Apa dia tahu di Palestina itu ada masalah apaan sih? Apa dia juga tahu kalo Amerika itu ternyata adalah teroris sejati?
Yakin deh, pasti mereka yang suka pacaran itu nggak bakalan tahu topik beginian. Kalo begitu, mereka itulah yang kuper dan kupeng. Paling tahunya cuma apa hobi sang pacar, apa wakna favoritnya, apa makanan kesukaannya, dll. Coba Tanya berapa nilai ulangan matematikanya, fasih nggak bahasa Inggris-nya, bagus nggak karangan bahasa Indonesia-nya, dan hal-hal seputar itu, pasti deh aktivis pacaran pada bloon untuk hal beginian. Kalo pun ada yang pintar, itu sama sekali nggak ada hubungannya dengan pacaran sebagai semangat belajar.
Sebaliknya, pacaran adalah ajang maksiat. Bukankah sudah dikatakan oleh Rasulullah SAW:
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga di antara mereka adalah setan” (HR Ahmad)
Waduh, emang kamu mau jadi temannya setan? Hiii, naudzubillah banget tuh.
Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berdua-duaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh..malah kebablasan pacaran. Teman SMA saya dulu aja ada yang MBA alias Married By Accident alias lagi hamil di luar nikah karena pacaran. Udah sekolahnya nggak bisa lanjut karena perutnya semakin gendut, ia adalah pihak yang dirugikan.
...Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berdua-duaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh..malah kebablasan pacaran...
Tuh, si laki-laki yang menghamili bisa dengan enaknya melanjutkan sekolah sampe tuntas. Belum lagi beban dosa besar yang harus ia tanggung. Ingat, berzina adalah salah satu dosa besar yang hanya bisa ditebus dengan taubatan nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh dan tak akan pernah mengulangi lagi. Bukan taubat jenis tomat, saat ini tobat, besok kumat. Duh, itu sih namanya main-main alias nggak serius dan mau berubah total. Nggak baik, Non!
Jomblo adalah pilihan
Kok bisa? Di saat teman-teman pada risih dengan status jomblo, masa’ sih malah bisa dijadikan status pilihan? Bisa aja, why not gitu loh? Lagian tergantung persepsi kan?
Kondisi jomblo adalah kondisi yang independen, mandiri. Di saat teman-teman cewek lain serasa nggak bisa hidup tanpa gebetan, kamu merasa sebaliknya. Nggak harus jadi cewek tuh aleman, manja, tergantung ke cowok, dan merasa lemah. Huh…jijay bajay banget. Jadi cewek kudu punya pendirian, nggak asal ikut-ikutan. Meskipun teman satu sekolah memilih pacaran sebagai jalan hidup, kamu tetap keukeuh dengan prinsip: “jomblo tapi sholihah”. Huhuy!
Dulu, waktu saya masih duduk manis di bangku SMP dan SMA, ada seorang teman yang ngebet banget pingin punya pacar. Sampe-sampe kalo ada kuis di majalah remaja tentang siap-enggaknya pacaran, doi termasuk yang rajin mengisi untuk tahu jawabannya. Ternyata doi tipe yang sudah siap banget. Akhirnya fokus perhatian dia hanya ke cita-cita pingin punya pacar dan pacar mulu. Prestasi sekolah jadi anjlok. Padahal ternyata nggak ada yang mau sama doi (backsound: Kacian banget!).
Nah, beda kasus dengan muslimah sholihah. Ada atau nggak ada yang mau, dia nggak bakal ambil pusing. Mikirin rumus fisika aja sudah cukup pusing, pake mikir hal lain. Maksudnya, mikirin pacar atau pacaran adalah sesuatu yang nggak penting bagi dirinya. Selain ngabisin waktu dan energi, yang pasti menguras konsentrasi dan emosi.
...Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan....
Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan. Kamu bisa tunjukkan kalo jomblo adalah harga diri. Menjadi jomblo bukan karena nggak ada yang mau, tapi kitanya yang emang nggak mau kok sama cowok-cowok anak kecil itu. Lho, kok?
Iya, cowok kalo beraninya cuma pacaran itu namanya masih cowok kecil. Masa’ masih kecil udah pacaran. Huh! Kalo cowok yang udah dewasa, pasti ia nggak berani pacaran, tapi langsung datang ke ortu si cewek dan ngelamar. Merit deh jadinya. Selain menunjukkan tanggung jawab, cowok dewasa tahu kalo pacaran cuma ajang tipu-tipu dan aktivitas berlumur dosa. Hayo…pada berani nggak cowok-cowok kecil itu?
Jomblo Tapi Shalihah
Jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo. Jangan pernah malu disebut nggak laku. Toh, mereka yang berpacaran saat ini belum tentu juga jadi nikah nantinya. Tul nggak? Malah yang banyak adalah putus di tengah jalan, patah hati terus bunuh diri. Hiii, naudzubillah. Atau bisa jadi karena takut dibilang jomblo malah dapat predikat MBA tanpa harus kuliah alias Married By Accident.
Lagipula, cewek kalo mau dipacarin kesannya adalah cewek gampangan. Gampang aja dibohongin, gampang diboncengin, gampang dijamah, dan gampang-gampang yang lain. Idih…nggak asyik banget! Toh, nantinya para cowok itu juga bakal males sama cewek beginian karena udah tahu ‘dalemannya’, mereka pinginnya dapat cewek baik-baik.
Terlepas apa motivasi mereka, yang pasti kamu kudu punya patokan atau standar tersendiri. Kamu nggak mau pacaran karena itu dosa. Kamu memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat. Kamu nggak bakal ikut-ikutan pacaran karena takut dibilang jomblo dan nggak gaul. Kamu tetap keukeuh pada pendirian karena muslimah itu orang yang punya prinsip. Itu artinya, kamu selalu punya harga diri atas prinsip yang kamu pegang teguh. Iya nggak seh?
Karena banyak juga mereka yang meskipun sudah menutup aurat dengan kerudung gaul, masih enggan disebut jomblo. Jadilah mereka terlibat affair bernama pacaran sekadar untuk gaya-gayaan. Bener-benar nggak ada bedanya dengan mereka yang nggak pake kerudung. Malah parahnya, masyarakat akan antipati sama muslimah tipe ini. Berkerudung tapi pacaran. Berkerudung tapi masih suka boncengan sama cowok non mahrom. Berkerudung tapi sering berduaan sama cowok dan runtang-runtung nggak jelas juntrungannya. Padahal, kelakuannya yang model begitu itu bisa membuat jelek citra kerudung, imej Islam jadi rusak, dan tentunya doi bikin peluang orang lain untuk menilai dan memukul rata bahwa doi mewakili muslimah. Parah banget!
...predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat...
Intinya, predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat. Menjadi jomblo sama dengan sholihah kalo itu diniatkan karena Allah semata. Bukankah hidup ini cuma sementara saja? Jadi rugi banget kalo hidup sekali dan itu nggak dibikin berarti. Jadi kalo ada yang rese dengan kamu karena status jomblomu, katakan saja ‘jomblo tapi sholihah, so what gitu loh!’. Hidup jomblo!
Tapi asli kok, banyak banget remaja apalagi kalangan cewek yang merasa seperti kena kutukan kalo sampe predikat jomblo mereka sandang. Akhirnya dengan berbagai macam cara mereka berusaha untuk melepaskan kutukan ini meskipun dengan berbagai cara. Sudah nonton film 30 Hari Mencari Cinta? Di film itu kan menceritakan tiga orang remaja cewek yang sama-sama berada pada kondisi jomblo. Mereka membuat kesepakatan untuk mencari pacar dalam waktu 30 hari. Bagi yang menang, maka ia akan menjadi raja dan diperlakukan bak putri karena semua pekerjaan rumah akan dikerjakan oleh yang kalah.
Singkat cerita, mereka bertiga benar-benar fokus untuk mendapatkan pacar dalam rentang waktu itu. Karena ngebetnya, sampai-sampai harga diri pun sempat akan tergadaikan ketika sang pacar menginginkan making love alias berhubungan seksual layaknya suami-istri. Belum lagi ngebetnya salah satu tokoh di sana pingin merasakan nikmatnya ciuman bibir sampai melatih diri dengan guling. Naudzubillah.
Belum lagi resiko bubarnya persahabatan yang mereka bina selama ini hanya karena cemburu dan khawatir pacarnya diembat sahabat sendiri. Meskipun ending-nya semua pacar-pacar karbitan itu pada bubar, tapi kita bisa melihat seberapa parah kondisi remaja kita saat ini terutama dalam pergaulannya.
...predikat jomblo begitu menakutkan buat remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini...
So, ternyata predikat jomblo begitu menakutkan buat sebagian remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini. Meskipun seringkali dalam pacaran mereka juga merasa terpaksa. Bisa karena dipaksa teman, bisa karena dipaksa ortu, bisa juga dipaksa diri sendiri karena konsep diri yang salah. Jadi emang bisa banyak alasan.
Dipaksa teman terjadi bila teman satu genk pada punya cowok semua. Trus ada satu yang nganggur. Jadilah ada pemaksaan beramai-ramai supaya yang satu ini segera dapat gebetan. Udah deh, siapa aja boleh asal berstatus cowok. Waduh, gawat juga kan. Bisa-bisa sapi dipakein celana bisa diembat juga tuh saking nafsunya (hehehe…)
Ortu bisa jadi mengambil peranan dalam ajang kemaksiatan ini. Ada loh beberapa tipe ortu yang kelimpungan ketika anak gadisnya belum punya pacar. Padahal anaknya sendiri udah nyadar bahwa ini adalah ajang berlumur dosa. Eh, ortunya ngotot agar sih anak nyari pacar. Tulalit banget kan?
Atau bisa juga konsep diri remaja yang salah. Ia merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran. Ia akan jauh lebih bahagia bila ada cowok di sampingnya. Nah, ini adalah konsep yang salah dan menyesatkan.
...konsep diri remaja yang salah, merasa merana tanpa punya pacar. Ia merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran...
Belum lagi dorongan media baik TV, radio ataupun majalah yang menawarkan gaya hidup bebas dengan label pacaran yang semakin gencar dilakukan. Udah deh, itu semua adalah banyak faktor yang bikin remaja ngebet untuk bisa pacaran. Padahal, apa sih yang didapat oleh pacaran, adalah perbuatan yang bisa kamu putuskan dengan sadar. Jadi, tulisan kali ini akan membantu kamu untuk membuat keputusan benar dalam hidup. Jangan sampai kamu melakukan perbuatan yang salah dan membuatmu menyesal kemudian. Lanjut!
Kenapa harus pacaran?
Hayo…bisa nggak kamu jawab pertanyaan ini? Kenapa harus pacaran? Hmm…mungkin di antara kamu ada yang menjawab:
‘biar nggak kuper’
‘biar nggak dibilang nggak laku’
‘biar ada cowok yang sayang sama kita’
‘biar ada semangat untuk belajar’
‘biar nggak malu dengan teman-teman yang pada punya pacar juga’
‘sekedar pingin tahu rasanya’
dll, masih banyak lagi alasan yang bisa kamu ajukan sebagai pembenaran. Oke deh, kita coba telaah satu per satu yah, masuk akal nggak sih alasan-alasan yang kamu punya itu.
Pacaran, adalah aktivitas yang dilakukan berdua dengan sang kekasih sebelum menikah. Aktivitas atau kegiatan ini bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa nonton bareng, makan bakso berdua, jalan berdua atau belajar bersama. Tapi alasan terakhir ini kayaknya banyak nggak jadi belajarnya deh karena pada sibuk mantengin gebetan masing-masing. Iya apa iya?
...Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia...
Kalo kamu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paling kuper dan kupeng sedunia. Why? Karena saya yakin orang pacaran itu dunianya akan berkutat dari pengetahuan tentang doi aja. Coba kamu tanya apa dia tahu perkembangan teknologi terkini? Apa dia tahu di Palestina itu ada masalah apaan sih? Apa dia juga tahu kalo Amerika itu ternyata adalah teroris sejati?
Yakin deh, pasti mereka yang suka pacaran itu nggak bakalan tahu topik beginian. Kalo begitu, mereka itulah yang kuper dan kupeng. Paling tahunya cuma apa hobi sang pacar, apa wakna favoritnya, apa makanan kesukaannya, dll. Coba Tanya berapa nilai ulangan matematikanya, fasih nggak bahasa Inggris-nya, bagus nggak karangan bahasa Indonesia-nya, dan hal-hal seputar itu, pasti deh aktivis pacaran pada bloon untuk hal beginian. Kalo pun ada yang pintar, itu sama sekali nggak ada hubungannya dengan pacaran sebagai semangat belajar.
Sebaliknya, pacaran adalah ajang maksiat. Bukankah sudah dikatakan oleh Rasulullah SAW:
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga di antara mereka adalah setan” (HR Ahmad)
Waduh, emang kamu mau jadi temannya setan? Hiii, naudzubillah banget tuh.
Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berdua-duaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh..malah kebablasan pacaran. Teman SMA saya dulu aja ada yang MBA alias Married By Accident alias lagi hamil di luar nikah karena pacaran. Udah sekolahnya nggak bisa lanjut karena perutnya semakin gendut, ia adalah pihak yang dirugikan.
...Jangan beralasan kamu kuat iman, maka tetep aja ngeyel berdua-duaan. Banyak tuh kasus ngakunya aktivis rohis dan niatnya dakwah eh..malah kebablasan pacaran...
Tuh, si laki-laki yang menghamili bisa dengan enaknya melanjutkan sekolah sampe tuntas. Belum lagi beban dosa besar yang harus ia tanggung. Ingat, berzina adalah salah satu dosa besar yang hanya bisa ditebus dengan taubatan nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh dan tak akan pernah mengulangi lagi. Bukan taubat jenis tomat, saat ini tobat, besok kumat. Duh, itu sih namanya main-main alias nggak serius dan mau berubah total. Nggak baik, Non!
Jomblo adalah pilihan
Kok bisa? Di saat teman-teman pada risih dengan status jomblo, masa’ sih malah bisa dijadikan status pilihan? Bisa aja, why not gitu loh? Lagian tergantung persepsi kan?
Kondisi jomblo adalah kondisi yang independen, mandiri. Di saat teman-teman cewek lain serasa nggak bisa hidup tanpa gebetan, kamu merasa sebaliknya. Nggak harus jadi cewek tuh aleman, manja, tergantung ke cowok, dan merasa lemah. Huh…jijay bajay banget. Jadi cewek kudu punya pendirian, nggak asal ikut-ikutan. Meskipun teman satu sekolah memilih pacaran sebagai jalan hidup, kamu tetap keukeuh dengan prinsip: “jomblo tapi sholihah”. Huhuy!
Dulu, waktu saya masih duduk manis di bangku SMP dan SMA, ada seorang teman yang ngebet banget pingin punya pacar. Sampe-sampe kalo ada kuis di majalah remaja tentang siap-enggaknya pacaran, doi termasuk yang rajin mengisi untuk tahu jawabannya. Ternyata doi tipe yang sudah siap banget. Akhirnya fokus perhatian dia hanya ke cita-cita pingin punya pacar dan pacar mulu. Prestasi sekolah jadi anjlok. Padahal ternyata nggak ada yang mau sama doi (backsound: Kacian banget!).
Nah, beda kasus dengan muslimah sholihah. Ada atau nggak ada yang mau, dia nggak bakal ambil pusing. Mikirin rumus fisika aja sudah cukup pusing, pake mikir hal lain. Maksudnya, mikirin pacar atau pacaran adalah sesuatu yang nggak penting bagi dirinya. Selain ngabisin waktu dan energi, yang pasti menguras konsentrasi dan emosi.
...Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan....
Kalo kamu jadi cewek sudah oke, baik di otaknya, kepribadiannya apalagi akhlaknya, jadi jomblo bukan sesuatu yang terpaksa tuh. Malah jomblo adalah sebuah kebanggaan. Kamu bisa tunjukkan kalo jomblo adalah harga diri. Menjadi jomblo bukan karena nggak ada yang mau, tapi kitanya yang emang nggak mau kok sama cowok-cowok anak kecil itu. Lho, kok?
Iya, cowok kalo beraninya cuma pacaran itu namanya masih cowok kecil. Masa’ masih kecil udah pacaran. Huh! Kalo cowok yang udah dewasa, pasti ia nggak berani pacaran, tapi langsung datang ke ortu si cewek dan ngelamar. Merit deh jadinya. Selain menunjukkan tanggung jawab, cowok dewasa tahu kalo pacaran cuma ajang tipu-tipu dan aktivitas berlumur dosa. Hayo…pada berani nggak cowok-cowok kecil itu?
Jomblo Tapi Shalihah
Jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo. Jangan pernah malu disebut nggak laku. Toh, mereka yang berpacaran saat ini belum tentu juga jadi nikah nantinya. Tul nggak? Malah yang banyak adalah putus di tengah jalan, patah hati terus bunuh diri. Hiii, naudzubillah. Atau bisa jadi karena takut dibilang jomblo malah dapat predikat MBA tanpa harus kuliah alias Married By Accident.
Lagipula, cewek kalo mau dipacarin kesannya adalah cewek gampangan. Gampang aja dibohongin, gampang diboncengin, gampang dijamah, dan gampang-gampang yang lain. Idih…nggak asyik banget! Toh, nantinya para cowok itu juga bakal males sama cewek beginian karena udah tahu ‘dalemannya’, mereka pinginnya dapat cewek baik-baik.
Terlepas apa motivasi mereka, yang pasti kamu kudu punya patokan atau standar tersendiri. Kamu nggak mau pacaran karena itu dosa. Kamu memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat. Kamu nggak bakal ikut-ikutan pacaran karena takut dibilang jomblo dan nggak gaul. Kamu tetap keukeuh pada pendirian karena muslimah itu orang yang punya prinsip. Itu artinya, kamu selalu punya harga diri atas prinsip yang kamu pegang teguh. Iya nggak seh?
Karena banyak juga mereka yang meskipun sudah menutup aurat dengan kerudung gaul, masih enggan disebut jomblo. Jadilah mereka terlibat affair bernama pacaran sekadar untuk gaya-gayaan. Bener-benar nggak ada bedanya dengan mereka yang nggak pake kerudung. Malah parahnya, masyarakat akan antipati sama muslimah tipe ini. Berkerudung tapi pacaran. Berkerudung tapi masih suka boncengan sama cowok non mahrom. Berkerudung tapi sering berduaan sama cowok dan runtang-runtung nggak jelas juntrungannya. Padahal, kelakuannya yang model begitu itu bisa membuat jelek citra kerudung, imej Islam jadi rusak, dan tentunya doi bikin peluang orang lain untuk menilai dan memukul rata bahwa doi mewakili muslimah. Parah banget!
...predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat...
Intinya, predikat jomblo jauh lebih mulia kalo kamu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat kalo itu diniatkan menjauhi maksiat. Menjadi jomblo sama dengan sholihah kalo itu diniatkan karena Allah semata. Bukankah hidup ini cuma sementara saja? Jadi rugi banget kalo hidup sekali dan itu nggak dibikin berarti. Jadi kalo ada yang rese dengan kamu karena status jomblomu, katakan saja ‘jomblo tapi sholihah, so what gitu loh!’. Hidup jomblo!
Langganan:
Postingan (Atom)